Samarinda, Sekala.id – Pertemuan hangat antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto memunculkan berbagai spekulasi politik di tingkat nasional. Namun di Kalimantan Timur (Kaltim), elite lokal dari dua partai besar itu memilih menanggapi dengan sikap adem. Fokus mereka adalah kerja nyata untuk rakyat, bukan manuver politik.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim, Ananda Emira Moeis, menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada instruksi politik baru dari DPP pascapertemuan dua tokoh tersebut. Menurutnya, para kader tetap diarahkan untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan larut dalam wacana elite.
“Yang pastinya dari Ibu Ketum belum ada arahan apa-apa. Kami diminta untuk bekerja baik untuk rakyat Indonesia, khususnya di Kaltim,” ujar Ananda saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) soal BBM oplosan di DPRD Kaltim, Rabu (9/4/2025).
Sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda pun menyampaikan harapannya agar Megawati dan Prabowo diberi kesehatan untuk terus memberikan sumbangsih bagi bangsa.
“Mudah-mudahan beliau berdua sehat, panjang umur, dan bisa terus memberikan kontribusi untuk Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, suara serupa datang dari Gerindra. Bendahara DPD Gerindra Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, memilih melihat pertemuan itu dari sisi spiritual dan budaya ketimuran: silaturahmi.
“Tabassamuka fii wajhi akhiika shadaqatun—senyum kepada sesama adalah bentuk sedekah. Itulah yang dilakukan Pak Prabowo kepada teman-teman,” kata Sabaruddin.
Menurutnya, suasana Lebaran adalah momentum yang tepat untuk menurunkan tensi politik dan mempererat hubungan lintas partai.
Ia pun mengingatkan bahwa tugas utama wakil rakyat di daerah adalah membela kepentingan publik, bukan mempertahankan sekat-sekat politik.
“Semua teman-teman di legislatif punya warna masing-masing, tapi kita harus tinggalkan ego politik. Yang utama sekarang adalah memperjuangkan rakyat Kaltim,” tegasnya. (Jor/El/Sekala)