Samarinda, Sekala.id – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menegaskan tidak ada temuan beras oplosan di wilayah Kota Tepian. Klarifikasi ini disampaikan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar untuk meredam keresahan warga akibat kabar yang beredar di media sosial.
Hendri mengatakan, pihaknya bersama Perum Bulog dan instansi terkait telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar tradisional. Hasilnya, tidak ditemukan praktik pengoplosan maupun penimbunan beras yang berpotensi mengganggu stabilitas harga.
“Kami sudah menyisir beberapa pasar utama di Samarinda. Semua berjalan normal, stok tersedia, dan kualitas beras terjaga,” ujarnya di Mapolresta Samarinda, Jumat (15/8/2025).
Ia memastikan patroli pasar dan inspeksi mendadak (sidak) akan digelar rutin guna mencegah spekulasi harga dan praktik curang lainnya.
“Kalau ada dugaan atau laporan, kami akan tindaklanjuti sampai tuntas,” tegasnya perwira melati tiga tersebut.
Selain membantah isu oplosan, Hendri juga membeberkan data ketersediaan beras di Samarinda yang mencapai 9.200 ton. Jumlah itu dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik di Samarinda maupun daerah penyangga, setidaknya hingga enam bulan ke depan.
“Pasokan aman dan terkendali. Tidak ada alasan untuk khawatir,” tandasnya.
Menurut Hendri, pengamanan stok dan kelancaran distribusi beras merupakan bagian dari dukungan kepolisian terhadap program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita.
“Tugas kami bukan hanya menjaga keamanan dari ancaman kriminal, tetapi juga melindungi kestabilan sosial dan ekonomi, termasuk menjamin ketersediaan pangan,” pungkasnya. (Jor/El/Sekala)