Samarinda, Sekala.id – Dalam sorotan Pilkada Samarinda, Andi Harun berpartisipasi dalam forum diskusi yang mengangkat tema ‘Evaluasi Figur Calon Wakil Wali Kota Samarinda’. Bertempat di Caffe Setiap Hari Kopi, Jalan Ir. Juanda, pertemuan ini berlangsung pada Sabtu (8/6/2024).
Andi Harun, dalam diskusi yang berlangsung hangat, memaparkan pandangannya tentang tantangan yang masih menggelayut di Samarinda dan kriteria penting bagi calon pemimpin masa depan.
“Samarinda masih berupaya mengatasi sejumlah tantangan yang mendesak. Dari banjir yang kerap melanda, masalah pasokan air yang belum stabil, hingga infrastruktur yang masih perlu banyak pembenahan,” ujar Andi Harun.
Dia juga menegaskan, meski progres signifikan telah dicapai dalam tiga tahun terakhir, namun permasalahan ini telah berakar selama beberapa dekade. “Kita memerlukan waktu lebih lanjut untuk menyempurnakan program-program yang telah kita inisiasi,” imbuhnya.
Dalam konteks Pilkada, Andi Harun menekankan tiga kriteria utama dalam mengevaluasi calon pendamping atau calon wali kota: popularitas, elektabilitas, dan integritas.
“Tiga aspek ini sering menjadi bahan pembicaraan. Namun, yang terpenting adalah kemampuan pemimpin untuk merespons kebutuhan warga dengan cepat dan tepat,” terangnya.
Dikenal akrab sebagai AH, Andi Harun mengategorikan calon-calon pendampingnya ke dalam tiga kelompok: kandidat dari partai politik, tokoh publik non-partai, dan birokrat. “Di Gerindra, kita memiliki 13 pendaftar dari internal partai dan 5 dari eksternal, dengan total 18 kandidat. Malam ini, kita akan mempersempit pilihan menjadi 3 kandidat tanpa mengungkapkan nama mereka untuk menjaga suasana politik Samarinda tetap kondusif,” ungkapnya.
AH juga menyoroti pentingnya figur publik yang independen dari politisi atau birokrat, yang memiliki visi bersama untuk kemajuan Samarinda. “Kita membutuhkan kandidat yang dapat bersinergi dengan wali kota dalam merealisasikan visi yang akan membawa perubahan bagi masyarakat. Elektabilitas memang penting, tapi yang lebih esensial adalah ide dan konsep di balik program yang ditawarkan,” jelasnya.
Menurut Andi Harun, visi yang jelas dan kuat adalah kunci kepemimpinan kota yang efektif. “Visi yang solid adalah dasar untuk menciptakan program-program yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, bukan sekadar inisiatif parsial yang kurang koordinasi,” pungkasnya. (Ya/El/Sekala)