Kukar, Sekala.id – Pertanian terintegrasi menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah pangan dan lingkungan di Indonesia. Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ada dua desa yang terpilih menjadi lokus pertanian terintegrasi.
Dua desa yang dimaksud adalah Desa Bukit Pariaman dan Desa Karang Tunggal di Kecamatan Tenggarong Seberang. Kedua desa ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kukar dalam mewujudkan swasembada pangan.
Program pertanian terintegrasi ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar dengan Universitas Gajah Mada (UGM). Program ini juga didukung oleh Bupati Kukar yang memberikan bantuan berupa 30 unit traktor bagi kelompok tani untuk mengolah lahan.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengatakan bahwa Tenggarong Seberang dulunya merupakan lumbung pangan bagi Kukar. Namun, seiring waktu, lahan pertanian di sana mulai tergerus oleh aktivitas tambang batu bara.
“Jadi tinggal kita mengisikan dan mencari titik air yang menjadi kelemahan kita. Kalau kita bisa menemukan spot-spot air, nanti bisa kita kembalikan swasembada pangan di Kecamatan Tenggarong Seberang,” kata Tego dengan optimis.
Tego juga menambahkan bahwa seluruh desa di Tenggarong Seberang sudah memiliki lahan pertanian yang siap menjadi lokus pertanian terintegrasi. Selain itu, infrastruktur menuju sawah juga sudah diperbaiki. Begitu juga dengan peralatan, pupuk, dan saprodi yang sudah disediakan.
“Harapannya kita kolaborasi nanti, kalau berbicara pertanian kan tidak hanya lokasi menuju persawahan, jalan usaha tani juga sudah diperbaiki. Tidak hanya sawahnya yang kita benahi tapi infrastruktur menuju sawah juga kita perbaiki, peralatan juga sudah kita sediakan, pupuknya, dan saprodi juga kita akan sediakan,” ujarnya. (Jor/El/ADV/Diskominfo Kukar)