Samarinda, Sekala.id – Kepala SMKN 3 Samarinda, Dwisari Harumingtyas, angkat bicara soal isu penjualan kalender tahun 2024 yang ramai di media sosial. Ia membantah ada paksaan atau ancaman tidak memberikan ijazah kepada siswa dan wali siswa yang tidak membeli kalender.
Dalam rilis pers yang dikeluarkan pada Kamis (1/2/2024), Dwisari menegaskan bahwa kebijakan terkait ijazah dan keikutsertaan tidak ada kaitannya dengan kalender. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat atas pemberitaan yang tidak benar di media sosial.
“Kalau ada yang bilang tidak bisa ikut uji kompetensi atau dapat ijazah kalau tidak beli kalender, itu tidak masuk akal,” kata Dwisari.
Ia menjelaskan bahwa penjualan kalender adalah bentuk dukungan dan partisipasi dari orang tua wali kelas dan murid untuk program sekolah. Ia juga mengatakan bahwa program ini sudah terkoordinasi dan tersurat melalui komite sekolah.
Namun, karena adanya polemik di masyarakat, pihak sekolah dan komite sekolah memutuskan untuk mencabut surat edaran tentang kalender dan membatalkan pendistribusiannya.
“Kami minta maaf atas kegaduhan ini. Kami harap tidak ada lagi isu-isu yang merugikan nama baik sekolah kami,” tutupnya. (Jor/El/Sekala)