Samarinda, Sekala.id – Saat bola squash berwarna hitam meluncur cepat di udara, dua pemain berlari ke sana kemari di dalam ruangan berdinding kaca. Mereka harus memukul bola yang dipantulkan oleh tembok dengan raket yang ringan dan fleksibel.
Mereka harus bergerak lincah dan sigap untuk mengembalikan bola sebelum lawan merebut poin. Inilah olahraga squash, olahraga yang menuntut kecepatan, ketangkasan, dan stamina.
Olahraga ini mirip dengan tenis, namun dimainkan di dalam ruangan dengan bola yang lebih kecil dan lebih keras. Olahraga ini berasal dari Inggris pada abad ke-19 dan kini populer di berbagai negara.
Di Indonesia, olahraga ini mulai berkembang sejak tahun 1970-an dan memiliki organisasi induk bernama Persatuan Squash Indonesia (PSI).
Salah satu daerah yang giat mengembangkan olahraga squash adalah Kalimantan Timur. Di bawah naungan Pengurus Provinsi PSI Kalimantan Timur (Pengprov PSI Kaltim), olahraga ini terus mendapatkan perhatian dan dukungan. Salah satunya dengan menggelar seleksi atlet squash untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
Seleksi atlet squash Kaltim digelar pada 3-7 Mei 2023 di lapangan squash Komplek Stadion Kadrie Oening, Samarinda. Seleksi ini diikuti oleh atlet-atlet squash dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim. Mereka bersaing untuk mendapatkan tiket masuk ke seleksi Pra-PON yang akan digelar pada tahun 2023.
“Kami ingin mencari atlet-atlet squash terbaik di Kaltim yang memiliki prestasi dan potensi untuk berlaga di tingkat nasional. Kami ingin membawa nama harum Kaltim di ajang PON nanti,” kata Seno Aji, Ketua Umum Pengprov PSI Kaltim, yang juga Wakil Ketua DPRD Kaltim.
Seno mengatakan, seleksi atlet squash Kaltim dilakukan secara ketat dan terbuka. Dari seleksi ini, akan dipilih enam atlet putra dan putri yang akan menjalani pemusatan latihan. Mereka akan dibina dan dilatih oleh pelatih-pelatih berpengalaman di bidang squash.
“Kami optimis bahwa squash Kaltim memiliki potensi yang luar biasa untuk meraih medali emas di PON Aceh-Sumut. Kami akan terus berusaha dan berdoa agar atlet-atlet squash Kaltim bisa berjaya,” ujar Seno Aji.
Seleksi atlet squash Kaltim tidak berhenti sampai di sini. Pengprov Squash Kaltim masih memberikan kesempatan bagi atlet-atlet yang belum terpilih untuk mengikuti seleksi ulang tiga bulan lagi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga motivasi dan persaingan yang sehat di antara atlet-atlet squash Kaltim.
“Kami tidak ingin atlet-atlet yang terpilih merasa puas dan santai. Mereka harus terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka. Kami juga tidak ingin atlet-atlet yang belum terpilih merasa putus asa dan menyerah. Mereka masih bisa berjuang dan membuktikan diri mereka di seleksi ulang nanti,” kata Vika, Sekretaris Umum Pengprov Squash Kaltim.
Vika berharap bahwa dengan sistem seleksi yang adil dan transparan ini, squash Kaltim bisa mendapatkan atlet-atlet yang berkualitas dan berdedikasi. Ia juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam pengembangan olahraga squash di Kaltim. (Mar/Mul/Sekala.id)