Magelang, Sekala.id – Pemkab Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mendorong pengembangan potensi lokal. Demi tujuan itu, rombongan yang dipimpin Sekretaris Kabupaten (Seskab) Rizali Hadi melaksanakan studi tiru ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024). Fokus kunjungan kali ini adalah menggali strategi pengelolaan usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis produk lokal yang sukses.
Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) “Nira Lestari” di Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo. KWT ini berhasil menjadikan gula semut organik sebagai produk andalan yang kini diekspor ke Belanda, Korea Selatan, dan Malaysia.
Ella Rizky Farihatul Maftuhah, CEO KWT “Nira Lestari,” membeberkan rahasia di balik kesuksesan kelompoknya. “Kami fokus pada kualitas dan inovasi. Selain gula semut, kami juga memproduksi minyak kelapa murni (VCO), asap cair, dan madu kelapa ‘Vegan Nektar’ yang aman untuk penderita diabetes,” jelasnya.
Menurut Ella, perjalanan menuju skala ekspor penuh dengan tantangan, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pemasaran internasional. Namun, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar global jika dikelola dengan baik.
Seskab Rizali Hadi mengaku kagum dengan pencapaian KWT “Nira Lestari.” Ia melihat peluang besar untuk mengembangkan produk serupa di Kutai Timur, terutama dari kelapa aren genjah yang melimpah di daerah tersebut.
“Kami ingin menjadikan kelapa aren genjah sebagai produk unggulan daerah. Dengan pengelolaan yang tepat, bukan tidak mungkin hasilnya bisa menembus pasar ekspor seperti di Magelang,” ujar Rizali penuh optimisme.
Rizali juga menegaskan komitmen Pemkab Kutim untuk mendorong generasi muda terlibat aktif dalam inovasi produk lokal. “Anak-anak muda harus berani menciptakan sesuatu yang baru. Kami siap mendukung ide-ide kreatif mereka karena itu akan membawa dampak besar bagi perekonomian daerah,” katanya.
Studi tiru ini bukan sekadar kunjungan biasa. Pemkab Kutim berharap dapat memetik pelajaran penting dari Magelang untuk kemudian diterapkan di daerahnya. Rizali yakin, dengan inovasi dan dukungan pemerintah, produk berbasis kelapa aren dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat desa di Kutim. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Kutim)