Kukar, Sekala.id – Menjelang hari pencoblosan Pemilihan Suara Ulang (PSU), pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) nomor urut 01, Aulia Rahman Basri dan Haji Rendi Solihin, kian percaya diri. Dalam forum diskusi publik bertajuk Bincang-Bincang Politik Gagasan Aulia-Rendi untuk Kukar yang digelar di Café Terrace, Tenggarong, Minggu (13/4/2025) malam, Aulia menyampaikan optimisme terhadap hasil survei terakhir yang menunjukkan keunggulan signifikan.
“Survei kami sudah keluar, dan unggul hampir 60 persen. Sedanhkan penantang ada di 20 persen, sisanya tersebar. Ini menambah keyakinan kami,” ujarnya di hadapan awak media.
Aulia juga menekankan dukungan kuat dari pemilih muda sebagai modal penting kemenangan. Menurutnya, kalangan muda Kukar semakin selektif dan menginginkan kepemimpinan berbasis gagasan, bukan sekadar janji politik.
“Anak muda Kukar tidak asal pilih. Mereka ingin pemimpin dengan ide. Malam ini, setelah mereka mendengar langsung gagasan kami, saya yakin dukungan makin solid,” tegasnya.
Isu tambang ilegal yang selama ini menjadi kekhawatiran masyarakat Kukar juga disinggung dalam pertemuan tersebut. Aulia menyatakan bahwa kendati kewenangan penindakan berada di luar pemerintah kabupaten, pihaknya tetap akan mengambil peran strategis.
“Pemerintah kabupaten memang tak punya kewenangan langsung. Tapi kami akan terus advokasi ke otoritas yang berwenang. Karena yang terdampak adalah rakyat kita,” katanya.
Di sektor ekonomi, Aulia menyoroti pentingnya penguatan UMKM sebagai pilar ekonomi lokal. Melalui program unggulannya Kukar Idaman Terbaik, ia berjanji memberikan ruang tumbuh bagi pelaku UMKM, mulai dari permodalan hingga peningkatan skala usaha.
“UMKM itu bagian dari sel utama program Kukar Idaman. Kita ingin bantu mereka naik kelas. Mulai tahun pertama kalau kami terpilih, program ini langsung dijalankan,” imbuhnya.
Dukungan dari kaum muda juga ditegaskan oleh Ketua Tim Muda Aulia-Rendi, Harianto Minda. Ia menyebut pasangan ini memiliki nilai lebih karena keberanian dan pandangan progresif yang ditawarkan.
“Bang Aulia pernah bilang, ‘Ada harapan, ada masa depan’. Itu bukan slogan kosong. Kami lihat visi besar yang mereka bawa, dan kami ingin jadi bagian dari itu,” ucap Harianto.
Ia menambahkan bahwa anak muda Kukar tidak sekadar tertarik pada program, tetapi juga pada komitmen pelaksanaan dan arah kepemimpinan yang menjanjikan perubahan konkret.
“Buat kami, visi tanpa realisasi hanya jadi mimpi. Kami akan ikut kawal agar janji-janji ini bisa diwujudkan,” tutupnya. (Jor/El/Sekala)