Samarinda, Sekala.id – Menjelang Pemilihan Umum 2024, sekelompok warga dan mahasiswa menggelar aksi damai di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Senin (12/2/2024). Mereka menuntut agar penyelenggara pemilu dan peserta pemilu lebih bertanggung jawab terhadap dampak ekologis dari janji-janji politik mereka.
Aksi damai yang digagas oleh Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) ini mengusung tema “Tumpukan Janji Politisi Sumber Bencana Ekologis”. Menurut mereka, janji-janji politik yang selalu diumbar saat pemilu tidak pernah sesuai dengan realitas yang dihadapi oleh rakyat, khususnya di Kalimantan.
“Setiap pemilu, politisi selalu berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memenuhi hak asasi manusia, dan menjaga lingkungan. Tapi kenyataannya, mereka tidak pernah serius menyelesaikan masalah-masalah yang sudah ada, malah menambah masalah baru dengan program-program yang merusak ruang hidup rakyat,” kata Aji Ahmad Affandi, koordinator lapangan aksi.
Aji mencontohkan, dalam 20 tahun terakhir, politisi selalu menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen, yang sebagian besar didasarkan pada eksploitasi sumber daya alam skala besar, seperti pertambangan, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur. Hal ini, kata Aji, telah menyebabkan kerusakan lingkungan, konflik sosial, dan pelemahan budaya lokal.
“Politisi tidak peduli dengan nasib rakyat. Mereka hanya melayani kepentingan oligarki yang menguasai pemilu. Ini bukan demokrasi, ini adalah penindasan,” tegas Aji.
KMS menyerukan agar KPU lebih serius dalam mengatur dinamika pemilu, termasuk memastikan bahwa janji-janji politik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ekologis, sosial, dan budaya. KMS juga mengajak masyarakat Kalimantan untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih peserta pemilu, serta menagih janji-janji mereka yang terpilih. (Jor/El/Sekala)