By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sekala.id
  • Nasional
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Inspirasi
  • Lainnya
    • Pemerintahan
    • Parlemen
    • Advertorial
    • Kultur
    • Olahraga
    • Hiburan
Sekala.idSekala.id
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Search
  • Nasional
  • Daerah
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Samarinda
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Samarinda

GratisPol Kaltim Dikritik, Budayawan: Pendidikan Harus Jadi Alat Pembebasan, Bukan Penindasan

Redaksi
By Redaksi
Published Selasa, 1 Juli 2025
Share
Budayawan, Roedy Haryo Widjono.
Budayawan, Roedy Haryo Widjono. (Foto: Sekala)
SHARE

Samarinda, Sekala.id – Budayawan Roedy Haryo Widjono menyoroti tajam pelaksanaan program pendidikan gratis (GratisPol) di Kalimantan Timur (Kaltim), yang dinilainya masih menyisakan banyak kejanggalan. Dalam diskusi publik bertema “Arah Program Gratispol dan Masa Depan Pendidikan Kaltim” di Teras Samarinda, Senin (30/6/2025), ia menegaskan bahwa pendidikan bukanlah ruang netral, melainkan alat yang bisa membebaskan atau justru menindas masyarakat.

Roedy, dalam wawancara dengan Sekala.id usai acara, menuturkan bahwa pendidikan yang dijalankan dalam sistem tidak adil, tertutup, dan koruptif justru akan melahirkan generasi yang terbiasa dengan ketimpangan.

“Pendidikan adalah cerminan ekosistem sosial. Jika sistemnya bermasalah, maka lulusannya pun akan cenderung melanggengkan pola penindasan ketika berkuasa,” ujarnya.

Menurut Roedy, program GratisPol yang digagas Pemerintah Provinsi Kaltim masih jauh dari ideal. Ia mempertanyakan transparansi mekanisme pelaksanaan program tersebut, yang kerap tumpang tindih dengan program lain seperti Beasiswa Kaltim Tuntas dan Kaltim Cemerlang.

“Informasinya sering berubah-ubah, membuat masyarakat bingung. Akibatnya, kepercayaan terhadap keberlanjutan program ini merosot,” kritiknya.

Lebih lanjut, Roedy menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh hanya dipandang sebagai urusan teknis, seperti keringanan biaya atau kelengkapan administrasi. Ia menyerukan agar pendidikan di Kaltim memiliki muatan moral yang kuat dan berpihak pada keadilan sosial.

“Jika pendidikan hanya dijadikan proyek, yang lahir bukan manusia merdeka, melainkan pelaku baru dari sistem penindasan,” katanya.

Roedy juga menyayangkan hilangnya pengetahuan masyarakat adat dan hak atas sumber daya alam di Kaltim. Menurutnya, pendidikan yang gagal membela hak atas tanah, budaya, dan identitas lokal hanya akan memperparah ketimpangan struktural.

“Apa artinya pendidikan jika pengetahuan lokal punah dan rakyat kehilangan akses terhadap sumber daya? Program seperti GratisPol harus dikawal ketat agar tidak malah menjadi bagian dari masalah,” tegasnya.

Di sisi lain, Roedy mengapresiasi peran mahasiswa dan masyarakat sipil yang kian aktif mengawal janji-janji pemerintah, termasuk di sektor pendidikan. Ia menilai pengawasan publik sebagai kunci untuk memastikan pendidikan tetap menjadi alat pembebasan, bukan penindasan.

“Tanpa pengawasan masyarakat, pendidikan bisa tersesat dari tujuannya,” pungkasnya. (Jor/El/Sekala)

TAGGED:GratispolPemprov katlimRoedy Haryo Widjono
Share This Article
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Pelantikan kepala BPKP Kaltim. Edy Suharto Resmi Pimpin BPKP Kaltim, Gubernur Minta Pengawasan Keuangan Lebih Ketat
Next Article Ilustrasi pembuangan sampah. (Foto: Ist) Samarinda Tancap Gas Benahi Sistem Sampah, Open Dumping Segera Ditinggalkan

Berita Undas

Tidak Hanya untuk Polisi, RS Bhayangkara Baru di Samarinda Juga Siap Layani Warga Umum
Kamis, 24 Juli 2025
Supardi Pimpin Kejati Kaltim, Targetkan Percepatan Penanganan Kasus
Kamis, 24 Juli 2025
Tak Beri Uang Tunai, Koperasi Merah Putih Samarinda Pilih Salurkan Bantuan Produktif
Rabu, 23 Juli 2025
Paket Seragam Sekolah di Samarinda Dikeluhkan Mahal, DPRD Akan Panggil Dinas Pendidikan
Rabu, 23 Juli 2025
Penyambutan Dandim 0912/Kubar Yang Baru Letkol Inf Doni Fransisco, Dilaksanakan Dengan Tradisi Khas Dayak
Rabu, 23 Juli 2025

Berita yang mungkin kamu sukai

Advertorial

Segarkan Tubuh Sebelum ke TPS, Pesan Rasman Rading di Pilkada 2024

2 Min Read
Pemerintahan

Kejaksaan Tinggi Kaltim Sambut Pemimpin Baru, Iman Wijaya Siap Bawa Semangat Baru Penegakan Hukum

3 Min Read
Advertorial

Sirkuit Kalan: Trek Impian yang Menanti Sentuhan

2 Min Read
Peristiwa

Jago Merah Mengamuk, Gudang Laundry di Jalan Kesehatan Ludes Terbakar

1 Min Read
Sekala.id

Afiliasi:

Logo SMSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna
Password

Lost your password?