Kukar, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bergerak cepat untuk menyelamatkan proyek Pujasera di Bundaran Tuah Himba dari ancaman mangkrak. Meski pembangunan fisik belum rampung sepenuhnya, kawasan tersebut ditargetkan mulai difungsikan tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono, menegaskan bahwa pemanfaatan dini sangat penting agar fasilitas publik yang sudah dibangun tidak menjadi beban daerah.
“Kami tidak ingin Pujasera ini hanya jadi taman kosong yang ditumbuhi rumput liar. Kalau dibiarkan, risiko rusak atau hilangnya fasilitas sangat tinggi,” ujar Wiyono.
Menurutnya, pengalaman masa lalu menunjukkan banyak proyek yang mangkrak karena telat difungsikan. Karena itu, pihaknya berkomitmen mendorong penggunaan Pujasera meskipun tahap penyelesaian masih berjalan.
“Proses lelang masih berlangsung, tapi kami upayakan tetap bisa difungsikan tahun ini. Yang penting kawasan ini hidup dan tidak ditinggalkan,” tegasnya.
Lebih dari sekadar tempat kuliner, Pujasera Tuah Himba diproyeksikan menjadi ruang publik aktif yang mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Untuk itu, Pemkab Kukar juga tengah menentukan skema pengelolaan yang melibatkan perangkat daerah dan partisipasi warga.
“Kami sedang berkoordinasi agar pengelolaannya tidak asal tunjuk. Harus dipastikan berkelanjutan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” imbuh Wiyono.
Ia juga memastikan penyelesaian fisik akan terus dikebut, sembari memastikan kawasan tersebut tidak menjadi simbol kegagalan perencanaan.
Langkah cepat ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemkab Kukar tak ingin aset publik yang dibangun dengan dana besar justru menjadi proyek ‘tak bernyawa’. (Jor/El/ADV/Pemkab Kukar)