Samarinda, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) terus mendorong kemandirian pangan melalui perluasan lahan pertanian dan pembinaan masyarakat kampung. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, dalam menanggapi pembahasan ketahanan pangan yang turut mengemuka dalam Rakor Inflasi 2025.
“Kalau ingin hasil yang banyak, ya lahannya juga harus luas. Jangan setengah-setengah. Harus disesuaikan dengan kebutuhan, bahkan kalau bisa melebihi kebutuhan agar ada surplus,” tegas Bupati.
Program unggulan Mahulu di sektor ini adalah Kampung 10 Hektar, yang dikoordinasikan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK). Menurut Bupati, program ini butuh pembinaan teknis dari Dinas Pertanian, mulai dari pola tanam hingga pelaporan keuangan karena menggunakan anggaran APBD.
“Dinas terkait harus memberikan penguatan baik dari sisi teknis pertanian, sistem pengelolaan, maupun pelaporan, karena program ini menggunakan APBD, jadi harus ada laporan keuangannya agar tata kelolanya baik,” ujarnya.
Ia juga menginstruksikan agar DPMK, Dinas Pertanian, dan Bappelitbangda melakukan evaluasi tahunan guna menilai capaian program serta mengidentifikasi titik lemah untuk perbaikan ke depan.
Melalui pendekatan ini, Pemkab Mahulu berharap tak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menciptakan surplus yang bisa menjadi sumber pendapatan baru masyarakat kampung. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)