Samarinda, Sekala.id – Senin pagi (27/5/2024) diwarnai aksi demonstrasi ratusan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) di depan gedung Rektorat. Mereka lantang menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang diterapkan secara seragam oleh pihak universitas.
Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unmul ini mempertanyakan dasar hukum kebijakan IPI yang dinilai tidak sesuai dengan regulasi terbaru. Maulana, koordinator lapangan aksi, tegas mengkritik keputusan kampus yang menargetkan jalur mandiri dalam penerapan IPI.
“Unmul adalah PTN BLU, dan berdasarkan Permendikbud Ristek No. 2 tahun 2024, PTN BLU hanya boleh menetapkan IPI setelah mendapat persetujuan dari Kemendikbud. Mana persetujuan itu?” tanya Maulana dengan nada kecewa.
Menurutnya, IPI seharusnya digunakan untuk keperluan mendesak yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan, seperti pembaruan laboratorium. Namun, ia menyayangkan bahwa IPI diterapkan secara merata, bahkan pada fakultas yang tidak memerlukannya.
“Kami kecewa melihat fakultas yang tidak membutuhkan laboratorium tetap dikenakan IPI. Ini menunjukkan bahwa IPI bukan untuk kemajuan Unmul, tapi hanya menambah beban bagi mahasiswa,” tegas Maulana.
Kekecewaan mahasiswa semakin memuncak ketika mengetahui bahwa Wakil Rektor II Unmul, Sukartiningsih, tidak dapat memberikan komentar terkait tuntutan mereka. Kesanggupan Sukartiningsih untuk berdialog dengan para demonstran dinilai tidak cukup, karena ia tidak bisa memberikan solusi konkret atas permasalahan IPI.
“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan terus mengadvokasi penolakan ini. Kami tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan ini terjadi di Unmul!” tegas Maulana. (Jor/El/Sekala)