Samarinda, Sekala.id – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda untuk menutup sebagian Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di simpang Jalan Temenggung, mendapat penolakan dari warga Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota. Warga mengaku tidak pernah mendapat sosialisasi dari pemerintah kota mengenai rencana tersebut, yang bertentangan dengan kesepakatan di DPRD Kota Samarinda. Penutupan jalan ini ditunda hingga ada kesepakatan baru.
Warga Pasar Pagi menilai penutupan perempatan Jalan Temenggung akan merugikan mereka, terutama para pedagang dan pengunjung pasar. Jalan Temenggung merupakan akses utama bagi masyarakat di kawasan tersebut, yang memiliki 48 ruko ber-SHM.
“Kalau mau rekayasa lalu lintas itu pun silakan di Jalan Sudirman atau di Gajah Mada, jangan di Temenggung,” kata Budi, salah seorang warga, Kamis (25/1/2024).
Dishub Samarinda mengaku memahami keberatan warga. Kabid Lalu Lintas Jalan Dishub Samarinda Didi Zulyani mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan rencana rekayasa lalu lintas dengan memperhatikan masukan dari warga.
“Sebenarnya yang ditutup ini dari Jendral Sudirman ke arah Tumenggung, agar intensitas kendaraan kurang,” ujarnya.
Didi menegaskan, kegiatan ini tidak menutup total Jalan Temenggung, melainkan hanya pengalihan. Kendaraan yang akan menuju Jalan Temenggung akan dialihkan melalui Jalan KH Khalid menuju ke Jalan Panglima Batur.
“Ini juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas dan sudah disetujui tapi pas sudah dicoba ternyata ada penolakan. Intinya kami sudah mencoba dahulu kalau memang masih ada penolakan akan kami laporkan ke pimpinan kami,” tuturnya. (Jor/El/Sekala)