Samarinda, Sekala.id – Februari 2024 mendatang, Indonesia akan menggelar pemilihan legislatif dan presiden. Tahun politik ini akan menjadi ajang pertarungan ide dan gagasan antara berbagai calon dan partai. Bagi para mahasiswa, tahun politik ini juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kritisisme dan kecerdasan mereka sebagai pemilih pemuda.
Rasman Rading, Kepala Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, menghimbau mahasiswa untuk tidak mudah terpengaruh oleh hoaks dan provokasi yang beredar di media sosial. Ia menyarankan mahasiswa untuk memfilterisasi segala berita sebelum dibagikan ke grup-grup lain.
“Jangan ikut seenaknya membagikan berita-berita sepotong yang belum tentu benar. Seharusnya yang kita lihat sejauh mana visi misi para Capres itu yang kita dahulukan,” ujar Rasman, belum lama ini.
Rasman juga mengatakan bahwa Dispora Kaltim terbuka menerima segala kritikan dan saran dari mahasiswa, asalkan disampaikan dengan suasana yang tenang dan santun. Ia mengapresiasi peran mahasiswa sebagai pengkritik kebijakan pemerintah, termasuk Dispora sendiri.
“Kita harus punya perhatian terhadap pemerintah untuk selalu mengkritik dan tidak kehilangan identitas sebagai mahasiswa. Pemuda jangan kehilangan identitas untuk mengkritisi kebijakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah,” tuturnya.
Namun, Rasman juga mengingatkan bahwa kritikan dan saran harus sesuai dengan regulasi yang baik. Segala persoalan harus diselesaikan dengan cara yang baik pula. Hal ini penting agar mahasiswa bisa mempertahankan identitasnya sebagai agen perubahan yang positif bagi negara.
“Kalau kita membungkam mereka (mahasiswa), siapa yang akan mengevaluasi kita? Sedangkan yangh sering berani berpendapat itu mahasiswa. Tetapi banyak juga yang dibatasi, makanya jangan keluar dari koridor punya aturan main,” pungkasnya. (Kal/El/ADV/Dispora Kaltim)