Samarinda, Sekala.id – Pada Rabu (18/12/2024), massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi solidaritas di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada, Samarinda. Aksi ini ditujukan untuk menunjukkan dukungan kepada warga Muara Kate, Muara Komam, Paser, yang mengalami insiden tragis 33 hari lalu.
Koordinator aksi, Putu, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap masyarakat Muara Kate yang menjadi korban penyerangan brutal karena menolak pengangkutan batu bara melalui jalur umum.
“Aksi hari ini sebenarnya aksi solidaritas untuk masyarakat di Muara Kate yang menjadi korban pembunuhan akibat penolakan pengangkutan batubara lewat jalur umum,” ujar Putu kepada media ini.
Dalam insiden tersebut, seorang warga bernama Rusel (60) tewas dan Anson (55) saat ini masih menjalani perawatan. Massa menuntut agar kasus penyerangan ini diusut tuntas.
“Kami menuntut agar kasus pembunuhan di Muara Kate diusut tuntas, di mana satu orang meninggal dunia karena menolak pengangkutan batu bara lewat jalur umum,” tegas Putu.
Tidak berhenti di aksi solidaritas, mereka juga berencana menyerahkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, meski perwakilan dari Pemprov belum dapat ditemui.
“Kami akan terus melakukan tuntutan penolakan. Kami juga sudah mengirimkan surat ke beberapa instansi, termasuk Komnas HAM dan LPSK. Kami akan terus mengawal kasus ini,” imbuh Putu.
Dalam aksinya, Koalisi Masyarakat Sipil Kaltim menuntut, penegakan Perda Kaltim No. 10 tahun 2012 terhadap perusahaan yang melanggar larangan pengangkutan batu bara lewat jalur umum. Serta tanggung jawab moral Gubernur Kaltim untuk mendesak Kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian Rusel. Selain itu polisi diminta memberikan laporan perkembangan kasus kepada masyarakat. (Jor/El/Sekala)