Mahulu, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menegaskan bahwa keberhasilan inklusi keuangan di daerah terpencil tidak akan terwujud tanpa sinergi lintas sektor. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Mahulu 2025, Kamis (20/3/2025), di mana kolaborasi menjadi sorotan utama pembahasan.
Mewakili Bupati Mahulu, Asisten I Agustinus Teguh Santoso menekankan bahwa sejak Mahulu dikukuhkan menjadi bagian dari TPAKD pada Oktober 2024, maka peran seluruh pemangku kepentingan harus semakin aktif.
“TPAKD bukan sekadar forum, tapi instrumen strategis untuk membuka ruang keuangan yang lebih luas bagi masyarakat. Ini butuh sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, OJK, BI, perbankan, dan lembaga lainnya,” jelas Teguh.
Menurutnya, sistem keuangan yang kuat bukan hanya dilihat dari jumlah lembaga yang hadir, tetapi dari seberapa mudah masyarakat mengakses layanan tersebut—dari pembukaan rekening, akses pinjaman, hingga penggunaan layanan keuangan digital.
“Kita ingin membangun ekosistem yang benar-benar inklusif, bukan hanya tersedia tapi juga terjangkau dan dimanfaatkan masyarakat,” tambahnya.
Mahulu sendiri, sebagai daerah perbatasan dengan infrastruktur terbatas, menghadapi tantangan besar untuk pemerataan akses layanan publik, termasuk keuangan. Namun, dengan pendekatan kolaboratif, hambatan tersebut diharapkan bisa diurai satu per satu.
“Komitmen TPAKD Mahulu akan diuji dari implementasinya, sejauh mana rekomendasi strategis ini menjelma menjadi program-program nyata di lapangan,” tegas Teguh. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)