Bogor, Sekala.id – Di bawah sorotan lampu Stadion Pakansari, Bogor, pertandingan antara Persija Jakarta dan Borneo FC Samarinda nyaris menjadi milik tuan rumah. Gol Gustavo di menit ke-86 tampak seperti penentu tiga poin untuk Macan Kemayoran. Namun, drama sepak bola tidak pernah kehilangan kejutannya.
Habibi Jusuf menjadi pahlawan dalam laga sengit ini. Di detik-detik terakhir masa tambahan waktu, pemain muda Borneo FC itu melepaskan sepakan yang merobek jala Persija pada menit 90+8, membawa Pesut Etam selamat dari kekalahan. Gol ini tak hanya mengamankan satu poin, tetapi juga menegaskan daya juang tim tamu yang pantang menyerah hingga peluit akhir berbunyi.
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, tak bisa menyembunyikan rasa lega sekaligus bangganya.
“Ini seperti keajaiban. Kami bermain sangat baik, mengontrol pertandingan, dan akhirnya mendapatkan hasil yang pantas,” katanya.
Namun, Huistra juga tak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi timnya.
“Kami sempat kesulitan menghadapi tekanan fisik dari Persija, tetapi anak-anak menunjukkan karakter yang luar biasa,” ujarnya.
Pertandingan ini tidak lepas dari sorotan VAR yang menganulir gol tambahan Persija karena offside. Keputusan ini menjadi angin segar bagi Borneo FC yang terus berjuang hingga akhir.
Di sisi lain, kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata, menunjukkan performa naik-turun. Satu penyelamatan gemilangnya menggagalkan peluang emas Persija, tetapi kesalahan antisipasinya di momen lain nyaris membuat timnya kehilangan poin.
“Kami harus belajar dari pertandingan ini, terutama untuk mengurangi kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berdampak besar,” kata Huistra.
Dengan hasil ini, Borneo FC tetap bertahan di jalur kompetitif. Satu poin dari laga tandang ini memberi mereka kepercayaan diri untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Bagi Habibi Jusuf, gol ini bisa menjadi titik balik kariernya sebagai salah satu pemain muda potensial di Liga 1.
Sementara itu, Persija Jakarta harus memetik pelajaran berharga dari kegagalan mereka menjaga keunggulan di menit akhir. Dominasi sepanjang pertandingan tak cukup jika lini pertahanan kehilangan konsentrasi di momen-momen krusial. (Jor/El/Sekala)