Samarinda, Sekala.id – Cahaya pagi menyapa Vihara Muladharma di Jalan PM Noor, Samarinda, ketika umat Buddha dari berbagai penjuru kota berkumpul. Mereka bersiap menyambut momen suci Waisak 2568 TB/2024 M. Semaraknya pagi itu diawali dengan Ritual Pindapata, sebuah tradisi persembahan makanan kepada para bhikkhu.
Puluhan umat Buddha dengan penuh khusyuk membawa berbagai hidangan, mulai dari nasi putih, sayur-sayuran, hingga buah-buahan. Wajah mereka memancarkan kebahagiaan dan ketulusan dalam berbagi.
Tepat pukul 10.30 Wita, suasana hening seketika saat seorang bhikkhu keluar dari balai tempatnya beristirahat. Di tangannya, ia membawa mangkuk yang siap diisi dengan berkah dari umat Buddha. Dengan langkah tenang, bhikkhu itu berjalan menyapa satu per satu umat yang telah menanti.
Dengan penuh hormat, umat Buddha menyodorkan sekepal nasi kepada bhikkhu. Setelah menerima persembahan, bhikkhu membalasnya dengan doa dan berkah. Kehangatan dan rasa syukur menyelimuti ruangan, mengantarkan berkah Waisak kepada seluruh umat.
Ritual Pindapata tak hanya menjadi tradisi, tetapi juga momen untuk mempererat hubungan antara umat Buddha dan para bhikkhu. Bhikkhu Thitaviriyo Thera, salah satu bhikkhu yang menerima persembahan, mengungkapkan rasa harunya melihat antusiasme umat.
“Pindapata ini adalah berkah bagi umat Buddha. Di momen istimewa ini, mereka datang ke vihara untuk berbuat baik dan mendapatkan berkah,” jelas Bhante Thitaviriyo.
Semangat berbagi dan kebersamaan semakin terasa di Vihara Muladharma tahun ini. Menurut Pandita Madya Ferdianto Cahyadi, antusiasme umat Buddha dalam merayakan Waisak 2024 terlihat jelas. Meskipun sempat diguyur hujan, semangat mereka terjaga.
“Semangat umat tahun ini luar biasa. Meskipun sempat hujan, mereka tetap datang dengan penuh sukacita,” ujar Ferdianto.
Puncak perayaan Waisak di Vihara Muladharma akan berlangsung pada malam hari dengan detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 21.52 Wita. Ritual akan berlangsung mulai pukul 19.30 Wita hingga pukul 23.00 Wita, kemudian diikuti meditasi selama 30 menit.
Ferdianto berharap rangkaian acara Waisak ini dapat berjalan dengan lancar dan membawa kebahagiaan bagi seluruh umat Buddha. “Semoga momen suci ini dapat memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar umat Buddha,” pungkasnya. (Jor/El/Sekala)