Bali, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan perencanaan pembangunan yang berkualitas. Di Harris Hotel Sunset Road, Bali, Rabu (6/11/2024), Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kualitas Kinerja Perencanaan resmi dimulai, menghadirkan suasana yang lebih dari sekadar seremonial. Ini adalah langkah nyata untuk memastikan Mahulu melangkah selaras dengan kebutuhan zaman.
Dibuka oleh Sekretaris Daerah Mahulu, Stephanus Madang, yang mewakili Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, bimtek ini membawa pesan kuat: perencanaan adalah fondasi pembangunan. Dalam pidatonya, Stephanus menyampaikan bahwa pembangunan, baik di tingkat nasional maupun daerah, hanya akan efektif jika didukung perencanaan matang dan implementasi yang transparan.
“Kita tidak sekadar berbicara soal dokumen, tetapi bagaimana dokumen tersebut mampu menjawab aspirasi masyarakat dan kebutuhan pembangunan,” ujarnya.
Menariknya, acara ini tidak hanya menjadi ajang formalitas. Dengan menghadirkan pemateri Latifah Hanum dari Universitas Brawijaya Malang, peserta bimtek diajak menyelami aspek teknis yang jarang tersentuh. Para peserta, yang terdiri dari pejabat dan staf perencanaan, dibimbing untuk mengintegrasikan teori perencanaan dengan dinamika di lapangan.
Selain itu, tenaga ahli dari SMART ID, Lestari Eko Wahyudi, turut memberikan perspektif strategis tentang penganggaran dan monitoring. Pendekatan multidisiplin ini diharapkan mampu memperkaya kemampuan peserta dalam menyusun dokumen perencanaan yang akuntabel dan transparan.
Sebagai salah satu kabupaten termuda di Indonesia, Mahakam Ulu menghadapi tantangan besar: keterbatasan akses, sumber daya yang belum tergali optimal, dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Namun, melalui bimtek ini, Pemerintah Mahulu menunjukkan bahwa tantangan tersebut bukan alasan untuk menyerah, melainkan peluang untuk tumbuh.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan di Mahulu tidak hanya menjadi wacana, tetapi sebuah gerakan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” tegas Stephanus.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan daerah. “Ini bukan soal mengikuti prosedur, tetapi bagaimana kita menciptakan harmoni pembangunan yang berdampak luas,” tambahnya.
Pemilihan Bali sebagai lokasi bimtek pun menjadi simbol menarik. Pulau Dewata yang dikenal dengan keberhasilannya menjaga harmoni antara modernitas dan tradisi memberikan inspirasi bagi Mahulu. Seperti Bali yang mampu memanfaatkan sumber daya alam dan budaya untuk kemajuan, Mahulu diharapkan bisa menggali potensi lokalnya demi kesejahteraan masyarakat.
Bimtek ini bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan langkah strategis untuk menempatkan Mahakam Ulu sebagai daerah yang siap bersaing di level nasional.
“Kami tidak ingin tertinggal. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan Mahulu memiliki arah pembangunan yang jelas dan tepat sasaran,” pungkas Stephanus. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Mahulu)