Kukar, Sekala.id – Di sudut Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tersembunyi sebuah permata yang siap memancarkan kilauannya. Desa Purwajaya, yang selama ini tenang dalam pelukan alam, kini bersiap meluncurkan dua destinasi wisata yang diharapkan akan mengubah wajah pariwisata daerah tersebut.
Adi Sucipto, Kepala Desa Purwajaya, berbagi kabar gembira ini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Purwajaya lebih dari sekadar pemandangan hijau dan kesederhanaan desa,” ujarnya.
Yang pertama, Wisata Danau Biru Puncak, adalah sebuah danau yang terletak di RT 14. Danau ini bukan hanya sekadar cerminan langit, tetapi juga simbol dari kebersamaan masyarakat yang telah bahu-membahu membersihkan jalur trek dan membangun fasilitas untuk menyambut para pengunjung.
“Danau Biru Puncak adalah bukti bahwa keindahan alam dapat menjadi sumber inspirasi dan ketenangan,” kata Adi dengan semangat.
Tak kalah menarik, desa ini juga tengah mengembangkan wisata fosil pohon yang mengklaim sebagai yang terpanjang di dunia. Dengan panjang mencapai 28 meter dan diameter 120 sentimeter, fosil ini mengungguli rekor sebelumnya yang tercatat di Thailand. Berlokasi di RT 15, fosil ini masih menjadi subjek penelitian untuk menentukan jenis kayunya.
“Kami berharap penemuan ini akan menambah wawasan tentang sejarah alam,” imbuh Adi.
Dengan pembangunan dua destinasi wisata ini, Adi Sucipto dan warga Purwajaya berharap dapat membuka lembaran baru bagi pariwisata lokal. “Kami ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkenalkan kekayaan alam serta budaya Purwajaya kepada dunia,” tutup Adi dengan penuh harapan. (Kal/El/ADV/Diskominfo Kukar)