Kukar, Sekala.id – Kutai Kartanegara (Kukar) terus berjibaku melawan stunting. Di bawah kepemimpinan Maslianawati Edi Damansyah, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kukar, semangat kolaborasi menjadi kunci utama dalam upaya penanggulangan stunting di wilayahnya.
“Pada 2023, angka prevalensi stunting di Kaltim masih mencapai 22,9 persen. Kukar harus fokus untuk terus melakukan upaya agar stunting turun dan ini tentu perlu kolaborasi semua pihak untuk saling bersinergi menuntaskan,” tegas Maslianawati usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) TP PKK Se-Kaltim di Hotel Bintang Sintuk Bontang pada Rabu (24/4/2024).
Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, TP PKK Kukar optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam menangani stunting di Kukar. Maslianawati menegaskan komitmennya untuk menjalankan program-program PKK ke depan.
“Tentu dengan mengutamakan langkah-langkah yang telah ditetapkan pemerintah pusat, dengan fokus utama pada pengentasan stunting,” terangnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyambut baik terselenggaranya Rakor TP PKK di Bontang. Ia berharap forum tersebut dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi dan strategi dalam mendukung program pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur.
Rakor TP PKK, yang dihadiri oleh perwakilan dari 10 Kabupaten/Kota se-Kaltim, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam penanganan stunting dan masalah kesejahteraan keluarga lainnya. Gerakan PKK dianggap sebagai elemen kunci dalam pembangunan di tingkat keluarga, dan Rakor TP PKK menjadi platform penting untuk memperkuat kolaborasi antar daerah dalam menjawab tantangan pembangunan di Kaltim.
Maslianawati dan TP PKK Kukar siap sedia menjadi garda terdepan dalam memerangi stunting di Kukar. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, diharapkan angka stunting di Kukar dapat segera turun dan kualitas hidup masyarakat pun semakin meningkat. (If/El/ADV/Diskominfo Kukar)