Mahulu, Sekala.id – Dalam upaya mendorong pertanian organik yang berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) merancang pembangunan sebuah laboratorium pertanian sebagai pusat edukasi dan inovasi teknis bagi petani lokal.
Laboratorium tersebut akan dibangun di ibu kota kabupaten dan difungsikan sebagai pusat belajar, eksperimen, dan pelatihan. Di tempat ini, para petani akan diberikan pendampingan mengenai teknik pertanian yang efisien, mulai dari metode bersawah yang tepat, pengolahan lahan, hingga pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan lokal.
“Ini bukan sekadar proyek fisik, tapi ruang edukasi yang dirancang untuk mendorong transformasi pola pikir dan cara kerja petani Mahulu,” ujar Sekda Mahulu, Dr. Stephanus Madang, dalam keterangannya.
Ia menambahkan bahwa laboratorium ini akan mengajarkan petani bagaimana memanfaatkan sumber daya sekitar, seperti sekam padi, serbuk gergaji, pohon pisang, dan bahkan cacing, untuk membuat pupuk organik yang murah namun berkualitas. Dengan begitu, ketergantungan terhadap pupuk kimia bisa dikurangi secara signifikan.
Stephanus menegaskan bahwa keberadaan laboratorium ini juga menjadi strategi jangka panjang Pemkab dalam membangun sistem pangan daerah yang tangguh dan berdikari. Selain pelatihan teknis, laboratorium ini juga akan menjadi tempat pengembangan riset sederhana berbasis lokalitas, yang hasilnya bisa langsung diterapkan oleh petani.
“Dengan pemahaman yang baik dan praktik yang benar, petani kita tidak hanya akan panen hasil, tapi juga panen pengetahuan,” tambahnya.
Pembangunan laboratorium pertanian ini direncanakan dimulai pertengahan 2025, dan diharapkan bisa langsung difungsikan dalam program pelatihan intensif bagi kelompok tani terpilih. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)