Mahulu, Sekala.id – Di bawah langit pagi yang cerah di Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu, gema nilai kepahlawanan terasa kuat. Senin (11/11/2024), Pemerintah Kabupaten Mahulu menyelenggarakan upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional. Namun, lebih dari sekadar seremoni rutin, acara ini mengusung pesan yang relevan untuk tantangan zaman: Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu.
Di tengah lapangan yang dipenuhi ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, Sekretaris Daerah Stephanus Madang memimpin jalannya upacara dengan penuh khidmat. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Wakapolres Mahulu Kompol Mochamad Rezsa Adiatulloh dan Danramil 03 Long Bagun Kapten Infanteri Rahman Sahanung menambah bobot pada acara tersebut.
Melalui amanat Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang dibacakan oleh Sekda Stephanus, tersampaikan pesan yang menggugah: kepahlawanan tidak lagi berbicara tentang perang dan perjuangan bersenjata, tetapi bagaimana generasi saat ini mampu beradaptasi dan memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan global.
“Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, mencintai negeri bukan hanya slogan, melainkan langkah nyata memperkuat solidaritas dan kesetiakawanan sosial,” ujar Stephanus di hadapan peserta upacara.
Pesan ini menjadi relevan di tengah berbagai ancaman zaman: fragmentasi sosial, ancaman ekonomi, hingga perubahan iklim yang tak terduga. Kepahlawanan kini bermetamorfosis menjadi upaya menciptakan harmoni sosial dan memperjuangkan kesejahteraan kolektif.
Mahakam Ulu, dengan segala keterbatasan dan tantangannya sebagai daerah perbatasan, menjadi cermin dari perjuangan pahlawan masa kini. Wilayah ini tengah berupaya menggerakkan pembangunan, meretas ketertinggalan, sekaligus menjaga keutuhan sosial warganya.
“Semangat kepahlawanan harus menjadi api yang membakar semangat kita untuk membangun. Tidak hanya fisik, tetapi juga mental dan sosial,” lanjut Stephanus.
Semangat tersebut, katanya, perlu menjalar hingga ke anak-anak sekolah yang turut hadir dalam upacara. Merekalah harapan baru bangsa, yang kelak akan mewarisi tanggung jawab menjaga negeri di tengah derasnya arus globalisasi.
Upacara Hari Pahlawan kali ini tidak berhenti pada refleksi. Harapan besar digantungkan agar peringatan ini mampu melahirkan aksi nyata. “Kita ingin setiap momen peringatan seperti ini menjadi pemantik semangat baru untuk berinovasi, menciptakan hal-hal positif, dan memecahkan persoalan bangsa,” tegas Stephanus.
Di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus berubah, Mahakam Ulu mengajarkan bahwa kepahlawanan masih hidup. Bukan lagi soal mengangkat senjata, tetapi tentang menjaga harmoni, memperkuat solidaritas, dan memastikan bahwa setiap langkah kecil membawa perubahan besar bagi masyarakat.
Peringatan Hari Pahlawan di Mahakam Ulu bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi juga tentang menyusun babak baru perjalanan bangsa. Babak yang diisi dengan napas segar kepahlawanan di era modern. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Mahulu)