Kukar, Sekala.id – Lorong Pasar Ramadan di Tenggarong kembali digelar dengan penataan lebih tertib dan kolaborasi lintas elemen. Acara tahunan yang memasuki tahun ketiga ini tak sekadar menjadi pusat jajanan berbuka puasa, tapi juga penggerak roda ekonomi lokal dengan target perputaran uang tembus Rp40 miliar.
Pasar Ramadan ini berlangsung selama bulan suci 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Lokasinya berada di jantung kota, tepat di depan Masjid Agung Sultan Sulaiman, menjadikannya daya tarik utama warga Tenggarong dan sekitarnya untuk berburu kuliner khas Ramadan hingga produk ekonomi kreatif.
Camat Tenggarong, Sukono, mengungkapkan antusiasme masyarakat tahun ini sangat tinggi. Hal itu tercermin dari penjualan para pedagang yang nyaris ludes setiap hari.
“Alhamdulillah, kalau kita lihat langsung di lapangan, semua jajanan yang dijual pedagang itu mendekati 90 persen habis,” ujar Sukono.
Total ada lebih dari 100 tenant yang berpartisipasi. Mereka tersebar di tiga zona utama. Di antaranya, Jalan Monumen Barat dan Jalan Dewantara diisi 63 pedagang, Jalan Monumen Timur sekitar 20 tenda dari kelompok pedagang S. Parman, dan Jalan Panjaitan yang mewakili sekitar 20 pedagang UMKM dari Loa Ipuh.
Sukono menegaskan, pihak kecamatan hanya bertanggung jawab dalam penataan lokasi agar tertib dan tidak tumpang tindih. Sedangkan urusan penyediaan tenda diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing kelompok pedagang.
“Soal tenda itu bukan kewenangan kami. Bisa gratis, bisa bayar, itu diserahkan ke pengurus masing-masing kelompok. Kami hanya siapkan tempat sebaik mungkin,” jelasnya.
Peningkatan jumlah pedagang serta kunjungan masyarakat membuat pemerintah optimistis perputaran ekonomi tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu.
“Tahun lalu sekitar Rp20 sampai Rp30 miliar. Tahun ini target kami naik jadi Rp35 sampai Rp40 miliar,” ujar Sukono.
Gelaran ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kecamatan Tenggarong, Forum Pedagang, dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Masjid Agung Sultan Sulaiman. Selain kuliner, Lorong Pasar Ramadan juga menyajikan beragam produk lokal seperti kerajinan manik-manik, kain tenun, dan pakaian khas daerah yang semakin memperkaya pengalaman berbelanja selama Ramadan. (Jor/El/ADV/Pemkab Kukar)