Kukar, Sekala.id – Bencana tanah longsor yang terjadi di Kilometer 28, Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), memicu kekhawatiran warga. Sedikitnya 11 rumah terdampak dalam peristiwa tersebut, dan muncul dugaan kuat bahwa aktivitas tambang dan pengeboran sumur di sekitar lokasi menjadi pemicunya.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, mengatakan pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat yang mengaitkan pergerakan tanah dengan aktivitas industri di wilayah tersebut.
“Masyarakat menyampaikan berbagai keluhan. Ada yang mengaitkan kejadian ini dengan aktivitas tambang atau pengeboran sumur,” kata Rasyid, Sabtu (24/5/2025).
Menindaklanjuti dugaan tersebut, pemerintah desa telah menggandeng tim teknis dari Universitas Mulawarman (Unmul) untuk melakukan kajian geologi. Tim tersebut bahkan telah memasang alat ukur di titik longsor guna memantau kondisi tanah dan potensi bencana susulan.
“Ada tim dari Unmul yang turun langsung dan memasang alat ukur. Insya Allah hasilnya keluar dalam satu minggu,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah desa telah menawarkan opsi relokasi sementara kepada warga terdampak. Namun, sebagian besar memilih tetap berada di sekitar rumah masing-masing.
“Kami sudah usulkan relokasi sementara, tapi warga hanya ingin dipindah ke depan rumahnya dan minta dibuatkan tenda,” jelas Rasyid.
Di sisi lain, masyarakat juga mendesak agar aktivitas perusahaan yang diduga berkaitan dengan longsor segera dihentikan. Namun, menurut Rasyid, pemerintah desa tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan operasional tambang.
“Kalau untuk menutup tambang, itu bukan wewenang kami. Kami hanya bisa menyampaikan aspirasi warga ke pihak yang berwenang,” pungkasnya.
(Jor/El/ADV/Pemkab Kukar)