Samarinda, Sekala.id – Ada 187 desa di Kalimantan Timur yang belum menikmati listrik PLN. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kalimantan Timur (ESDM Kaltim) kembali membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tujuh desa yang berada di daerah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar).
Menurut Mashur Sudarsono Wira Adi, Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltim, dari 187 desa tersebut, sekitar 42 desa sudah mendapatkan PLTS komunal dari pemerintah provinsi. Angka tersebut sudah termasuk tujuh desa yang disebutkan sebelumnya.
“Jadi, masih ada 145 desa yang belum tersentuh listrik PLN maupun PLTS,” katanya, Jumat (21/7/2023).
Lokasi pembangunan PLTS yang sedang berlangsung pada tahun 2023 , di antaranya:
Desa Deraya dan Lemper, Kecamatan Bongan, Kutai Barat. (Rp11,08 miliar).
Desa Long Sului, Kecamatan Kelay, Berau. (Rp6,55 miliar).
Desa Matalibaq, Kecamatan Long Hubung, Mahakam Ulu. (Rp14,69 miliar).
Desa Pegat Betumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Berau. (Rp4,06 miliar).
Desa Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram, Kutai Barat. (Rp5,99 miliar).
Dusun Mului Desa Swan Sluntung, Kecamatan Muara Koman, Paser. (Rp3,65 miliar).
Desa Labuang Kallo, Kecamatan Tanjung Harapan, Paser. (Rp4,35 miliar).
Pembangunan ketujuh PLTS tersebut memakan total anggaran sekitar Rp50,37 miliar.
“Progres pembangunan PLTS di tujuh lokasi ini sudah mencapai 40 persen. Kami berharap bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
PLTS ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang tinggal di daerah 3 T. Selain itu, PLTS juga ramah lingkungan dan hemat biaya operasional. (Apr/Fch/Sekala)