Samarinda, Sekala.id – Kekhawatiran menyelimuti Abdul Rohim, Ketua Pansus II DPRD Samarinda, terkait minimnya kesadaran dan pemahaman pengusaha lokal tentang sertifikasi halal. Hal ini diungkapkan dalam sebuah pernyataan tegasnya.
“Terlihat jelas kekurangan edukasi dan sosialisasi, menyebabkan sebagian pengusaha belum mengerti pentingnya sertifikasi halal,” ungkapnya.
Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Sertifikasi halal bagaikan gerbang utama bagi produk-produk UMKM untuk menembus pasar global, khususnya negara-negara mayoritas Muslim. Tanpa sertifikasi ini, peluang mereka untuk bersaing dan menjangkau konsumen yang lebih luas akan terhambat.
Oleh karena itu, Rohim mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi mengenai sertifikasi halal. Edukasi ini harus terstruktur, sistematis, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tingkat RT dan kelurahan hingga kecamatan.
Ia pun menyadari bahwa pemerintah telah memberikan fasilitas berupa sertifikasi halal gratis kepada 100 pengusaha berisiko tinggi. Namun, Rohim meragukan bahwa target sertifikasi halal 100 persen untuk semua pengusaha di Samarinda dapat tercapai hanya dengan mengandalkan dana APBN.
“Kami berharap ada dukungan dari Pemkot Samarinda, khususnya dalam penyediaan anggaran,” terangnya.
Politikus dari PKS ini menekankan pentingnya Pemkot Samarinda untuk menyediakan anggaran khusus guna membantu pengusaha UMKM berisiko rendah dalam mendapatkan sertifikasi halal.
“Harapan kami, dengan bantuan anggaran dari Pemkot, UMKM berisiko rendah ini bisa terbantu untuk meraih sertifikasi halal, memastikan semua pengusaha di Samarinda memenuhi kewajiban ini,” pungkasnya. (Ya/El/ADV/DPRD Samarinda)