Samarinda, Sekala.id – Dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif di Kalimantan Timur (Kaltim), pasangan calon kepala daerah Rudy-Seno meluncurkan program andalan mereka, pendidikan gratis untuk semua. Tak tanggung-tanggung, janji ini mencakup pembebasan biaya SPP hingga bantuan kuliah penuh bagi mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kaltim.
“Biaya SPP untuk SMA, SMK, dan MA, termasuk madrasah swasta, akan sepenuhnya ditanggung pemerintah. Bahkan, seragam sekolah, mulai dari seragam resmi, olahraga, hingga sepatu dan kaos kaki, akan diberikan gratis,” ungkap Sudarno, juru bicara Rudy-Seno, Kamis (16/1/2025).
Namun, program ini tidak hanya berhenti pada pendidikan dasar. Dukungan juga diberikan kepada mahasiswa dengan subsidi biaya kuliah yang dijanjikan mencakup seluruh semester hingga lulus.
“Misalnya, mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) dengan UKT Rp5 juta per semester, biayanya akan kami tanggung hingga lima tahun. Jika lebih dari itu, mahasiswa harus menanggung sendiri,” jelas Sudarno.
Untuk memastikan program berjalan lancar, Sudarno menekankan adanya kontrak belajar antara penerima manfaat dan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menjaga akuntabilitas penggunaan dana rakyat.
“Ini uang rakyat, jadi harus digunakan dengan tanggung jawab. Kami pastikan ada pengawasan ketat, termasuk menjaga prestasi akademik mahasiswa,” katanya.
Program ini bertujuan membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi generasi muda Kaltim, tanpa memandang latar belakang ekonomi.
“Haji Rudy ingin setiap pemuda di Kaltim memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pintar, kompetitif, dan mandiri. Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang lebih cerah,” tambah Sudarno.
Menariknya, program pendidikan gratis ini juga mencakup jenjang S2 dan S3 dengan sejumlah persyaratan yang sedang dirancang. Fokus utamanya adalah produktivitas dan kebermanfaatan.
“Misalnya, untuk PNS yang ingin melanjutkan pendidikan, harus dalam usia produktif agar hasilnya bisa dirasakan masyarakat Kaltim,” ujar Sudarno.
Menjawab Kritik di Media Sosial
Sudarno juga menanggapi kritikan di media sosial yang menyebut janji ini sekadar “prank”. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak berdasar karena informasi resmi tersedia dan bisa diakses kapan saja.
“Jika ada yang ragu, tanyakan langsung kepada kami. Sebagai juru bicara resmi, saya siap memberikan penjelasan. Jangan asal membuat framing negatif, apalagi jika itu datang dari kaum terdidik,” tegasnya.
Meski begitu, Rudy-Seno memilih jalan edukasi daripada menempuh jalur hukum untuk merespons kritik.
“Kami terbuka. Kritik boleh, asal dengan data yang jelas. Kalau ada yang perlu dijelaskan, kami siap berdiskusi,” tutup Sudarno. (Jor/El/Sekala)