Sekala.id – Beberapa wilayah di Asia dilanda fenomena gelombang panas atau ‘heatwave’ yang menyebabkan suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat celsius. Fenomena ini terjadi akibat adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer. Namun, menurut BMKG, Indonesia tidak termasuk dalam fenomena gelombang panas tersebut.
Apa itu Gelombang Panas?
Gelombang panas atau ‘heatwave’ adalah periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih. Fenomena ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika. Suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina dan Asia Timur pada tahun 2023 termasuk yang paling signifikan lonjakannya.
Apa Penyebab dan Dampak Gelombang Panas?
Para pakar iklim menyimpulkan bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini menjadikan peluang gelombang panas semakin tinggi. Gelombang panas dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia, seperti dehidrasi, heat exhaustion, hingga heat stroke. Selain itu, gelombang panas juga dapat memicu kebakaran hutan, kekeringan, dan gagal panen.
Mengapa Indonesia Tidak Termasuk Gelombang Panas?
Indonesia tidak termasuk dalam kategori gelombang panas karena memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi. Secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat. Yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial.
Bagaimana Antisipasi dan Informasi Cuaca dari BMKG?
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum tanggal 16 Mei 2021 tercatat berkisar antara 33.0-35.2 °C dengan suhu maksimun 35.2 °C terjadi di Surabaya. Kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut masih berada dikondisi normal, dimana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah.
BMKG mengimbau dan mengharapkan masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas atau kondisi terik pada siang hari dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan. BMKG juga membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui situs resmi, media sosial, aplikasi mobile, atau kantor BMKG terdekat. (Rif/Fch/Sekala)