Balikpapan, Sekala.id – Kota Minyak menyambut calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo dengan antusias. Warga Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), memberikan syal manik-manik khas Kaltim kepada Ganjar saat ia berkampanye di kota tersebut, Selasa (5/12/2023).
Syal manik-manik adalah simbol kekayaan budaya dan alam Kaltim. Kerajinan tangan ini dibuat dari manik-manik yang disusun menjadi motif-motif etnik. Ganjar mengenakan syal manik-manik sebagai tanda penghormatan kepada masyarakat Kaltim.
Ganjar tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, sekitar pukul 09.00 WITA. Ia disambut oleh tim pemenangan daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Kaltim, kader dari partai pengusung, dan para relawan. Ganjar tampak senang dan berterima kasih kepada warga yang sudah menunggunya.
“Ganjar Presiden,” teriak warga.
“Terima kasih, terima kasih,” jawab Ganjar.
Ganjar mengaku kagum dengan keramahan dan kekompakan warga Kaltim. Ia berharap bisa bekerja sama dengan masyarakat Kaltim untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Saya kagum dengan keramahan dan kekompakan warga Kaltim. Saya berharap kita bisa bersatu dan bersinergi untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Ganjar.
Salah satu warga yang menyambut Ganjar adalah Emilia (28), seorang relawan Ganjar yang tinggal di Balikpapan. Emilia mengatakan bahwa ia sangat senang bisa bertemu dengan Ganjar secara langsung. Sebab, selama ini ia hanya bisa melihat Ganjar di televisi.
“Senang, karena selama ini hanya bisa melihat di TV,” kata Emilia.
Emilia menilai Ganjar adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia. Ia mengapresiasi visi dan misi Ganjar yang pro-rakyat. Ia berharap Ganjar bisa membawa Indonesia lebih maju lagi.
“Semoga Pak Ganjar bisa membawa Indonesia lebih maju lagi,” harap Emilia.
Setelah disambut warga, Ganjar melanjutkan agenda kampanyenya di Balikpapan. Ia memiliki jadwal yang padat, mulai dari sarapan bersama masyarakat, bertemu dengan TPD, caleg, dan relawan, solat zuhur di masjid, makan siang bersama pimpinan koalisi dan tokoh relawan, berkunjung ke rumah pelatihan kerja disabilitas, sowan ke pondok pesantren, makan malam bersama tokoh masyarakat adat Dayak dan lintas agama, hingga nongkrong bareng milenial, Gen Z dan influencer lokal. (Jor/El/Sekala)