Samarinda, Sekala.id – Malam yang seharusnya khusyuk dengan ibadah salat tarawih di Jalan Lumba-lumba, RT 02, Kelurahan Selili, Samarinda Ilir, berubah menjadi tragedi memilukan. Sebuah rumah tunggal dilahap api, merenggut nyawa seorang buruh pelabuhan bernama Tirta (42).
Api mulai berkobar sekitar pukul 19.45 Wita, saat sebagian besar warga tengah menunaikan salat tarawih. Kobaran api yang begitu cepat membuat Tirta yang terbaring sakit di dalam rumah tak berdaya.
Petugas pemadam kebakaran dibantu warga sekitar berjibaku memadamkan api. Delapan unit Fire Truck dan 12 mesin portable dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.
“Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam,” kata Hendra AH, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda.
Namun, perjuangan mereka tak cukup untuk menyelamatkan Tirta. Jasadnya ditemukan setelah proses pendinginan, dan langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie.
Diduga kuat, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Meski begitu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Hendra menuturkan, timnya menghadapi kendala dalam mencapai lokasi kejadian. Jalan sempit, akses terbatas di tebing, dan keterbatasan sumber air menjadi hambatan utama.
“Beruntung, warga setempat turut membantu sehingga api tidak menyebar ke bangunan lain,” tuturnya.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi warga Samarinda untuk selalu berhati-hati dengan instalasi listrik dan perapian di rumah.
“Terima kasih kepada semua yang telah mendukung kami dalam mengatasi kebakaran ini,” pungkas Hendra. (Jor/El/Sekala)