Samarinda, Sekala.id – Sudah dua bulan berlalu sejak insiden ponton bermuatan kayu menabrak Jembatan Mahakam I pada 16 Februari 2025 lalu, namun hingga kini fender pelindung pilar jembatan belum juga terpasang kembali. Hal ini memicu kekhawatiran masyarakat dan mendapat sorotan dari Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) .
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menegaskan pentingnya kejelasan jadwal pemasangan ulang fender dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama sejumlah pihak terkait. “Tanpa fender, masyarakat was-was. Risiko insiden serupa bisa terulang kapan saja. Kami minta ada kepastian,” ujar Sabaruddin, Rabu (16/4/2025).
RDP tersebut menghadirkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Dinas PUPR-Pera Kaltim, KSOP Samarinda, dan Pelindo Samarinda untuk membahas tindak lanjut pemasangan fender.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, mengungkapkan bahwa proses pemasangan masih menunggu hasil kajian teknis dari konsultan independen yang ditunjuk oleh PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra (PMTS), pemilik ponton yang terlibat dalam insiden.
“Tanah keras baru ditemukan di kedalaman 50 meter, ini jadi pertimbangan penting untuk menopang fender. Target pemasangan ditetapkan Desember 2025 dengan estimasi biaya Rp35 miliar, seluruhnya ditanggung PMTS,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Samarinda, Mursidi, memastikan lalu lintas kapal di area jembatan tetap diawasi ketat. “Kami tambah dua kapal tunda untuk pengawasan sementara agar insiden serupa tidak terulang,” kata dia.
Dari sisi teknis, Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim, A.M. Fitra Firnanda, menjelaskan bahwa pilar ketiga jembatan mampu menahan benturan hingga 3.800 kilonewtons (kN). Namun, dengan arus Sungai Mahakam yang bisa mencapai 3,87 knot saat banjir, hanya kapal dengan bobot maksimal 100 DWT yang bisa ditoleransi. “Idealnya, kapal melaju tak lebih dari 0,5 knot. Jika ada benturan, pilar masih sanggup menahan kapal berbobot hingga 15 ribu DWT,” paparnya.
Usai RDP, Sabaruddin menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses ini.
“Kita sudah dapat gambaran teknis dan jadwal pemasangan. Tinggal kita pastikan semua berjalan sesuai rencana sampai fender benar-benar terpasang akhir tahun ini,” pungkasnya. (Jor/El/Sekala)