Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Samarinda Andi Harun menargetkan tidak ada lagi warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem di Kota Tepian pada Desember 2024.
“Kemiskinan ekstrem sekarang sudah berkurang dari 9.000 lebih menjadi 6.000, target kita tetap zero di Desember 2024, kita juga sambil terus melakukan penurunan pada kategori miskin non-ekstrem,” kata Andi Harun.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem terjadi karena warga tidak bisa mengakses pelayanan dasar seperti kesehatan, sanitasi, dan lingkungan.
“Kenapa bisa disebut miskin ekstrem karena ada kesulitan untuk mengakses beberapa pelayanan misalnya kesehatan, sanitasi, lingkungan dan seterusnya,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Kota Samarinda memberikan sejumlah bantuan kepada warga miskin ekstrem.
“Jika tidak ada sanitasi air yang baik maka kami berikan gratis 10 kubik untuk miskin biasa dan 20 kubik untuk miskin ekstrem, dan gratis BPJS,” jelasnya.
Selain itu, warga yang tinggal di rumah tidak layak huni juga akan mendapatkan bantuan bedah rumah dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).
“Jika membutuhkan bantuan sosial, Dinas Sosial akan memberikan bantuan sembako dengan memberikan voucher yang akan bisa ditukar, agar tidak disalahgunakan,” pungkasnya.
Dengan demikian, diharapkan warga miskin ekstrem bisa keluar dari data kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. (Mar/Mul/Klausa)