By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sekala.id
  • Nasional
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Inspirasi
  • Lainnya
    • Pemerintahan
    • Parlemen
    • Advertorial
    • Kultur
    • Olahraga
    • Hiburan
Sekala.idSekala.id
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Search
  • Nasional
  • Daerah
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Samarinda
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Kutai KartanegaraPemerintahan

Aulia-Rendi Beri Lampu Hijau untuk Pers Kritis di Kukar

Redaksi
By Redaksi
Published Rabu, 2 Juli 2025
Share
Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin menggelar forum santai bertajuk Ngapeh Santai Ngan Media bersama insan pers di Bukit Mahoni, Tenggarong Seberang, Selasa malam (1/7/2025).
Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin menggelar forum santai bertajuk Ngapeh Santai Ngan Media bersama insan pers di Bukit Mahoni, Tenggarong Seberang, Selasa malam (1/7/2025). (Foto: Sekala)
SHARE

Kukar, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mengisyaratkan babak baru dalam hubungannya dengan awak media massa. Lewat forum santai bertajuk Ngapeh Santai Ngan Media yang digelar di Bukit Mahoni, Tenggarong Seberang, Selasa malam (1/7/2025), Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin menyampaikan pesan, “Kami tidak anti kritik.”

Tak ada meja panjang atau jarak protokoler. Hanya kopi, obrolan santai, dan keinginan membuka hubungan baru antara pemerintah dan insan pers Kukar. Di tengah suasana informal itu, Aulia berbicara lugas soal relasi kekuasaan dan media.

“Pemerintah itu seperti aktor. Kadang banyak penjilat bilang kami tampan, hebat, berhasil. Tapi saat kita bercermin, kita justru lihat rambut kusut. Nah, jurnalis itu cermin kami,” kata Aulia.

Aulia, yang punya latar belakang sebagai jurnalis, menyebut media bukan hanya penyampai informasi, tapi mitra dalam mengawal objektivitas pemerintahan.

“Kami tahu rasanya memegang angle, menulis dengan presisi, dan kadang harus melawan arus,” ujarnya, mengenang masa lalu.

Ia menyoroti pentingnya sudut pandang dalam kerja jurnalistik. Menurutnya, perbedaan angle bukan halangan, tapi kunci membangun keseimbangan informasi.

“Faktanya bisa sama, tapi sudut pandang bisa beda. Dan justru dari situ, muncul keseimbangan,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Rendi Solihin turut menyambung nada keterbukaan. Meski tak menutup mata terhadap kritik terhadap media lokal, ia mengajak para jurnalis bersama-sama melakukan pembenahan.

“Iya, media kita di Kukar ini sekarang banyak yang turun kualitas. Tapi mari kita benahi. Kami siap dikritik. Kami siap mendengar. Pokoknya kami, Aulia-Rendi, No Baper-Baper Club,” ucap Rendi disambut tawa hadirin.

Namun forum ini bukan sekadar panggung basa-basi. Beberapa jurnalis menyampaikan keluhan serius: akses informasi publik di tingkat desa masih tertutup. Aulia menanggapinya dengan janji konkret.

“Kami akan teruskan pesan ini ke bawah. Wartawan bekerja dengan undang-undang, dengan etika, dengan tanggung jawab. Mereka bukan lawan, mereka mitra,” tegasnya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Abdurrahman Amin, yang hadir malam itu, menyentil soal peran pers yang lebih dari sekadar penyampai kabar pembangunan fisik.

“Sekolah dibangun itu output. Tapi kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan karena liputan kalian, itulah outcome,” katanya.

Ia juga mengapresiasi prestasi Kalimantan Timur dalam capaian Indeks Kemerdekaan Pers nasional—indikator bahwa ruang demokrasi di daerah ini masih berdenyut.

Di penghujung diskusi, Aulia menegaskan kembali posisinya.

“Yang kami butuh itu suara berbeda, kritik, analisa, bahkan teguran. Karena di situlah kami tahu: apakah program kami menyentuh, atau cuma terlihat bagus di atas kertas,” pungkasnya.

(Jor/El/Sekala)

TAGGED:Aulia Rahman BasriBupati KukarPemkab KukarRendi SolihinWakil Bupati Kukar
Share This Article
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ilustrasi pembuangan sampah. (Foto: Ist) Samarinda Tancap Gas Benahi Sistem Sampah, Open Dumping Segera Ditinggalkan
Next Article H Abdul Rahman Agus dan Nanang Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran di Long Iram Sebagai Bentuk PAN Peduli

Berita Undas

Tidak Hanya untuk Polisi, RS Bhayangkara Baru di Samarinda Juga Siap Layani Warga Umum
Kamis, 24 Juli 2025
Supardi Pimpin Kejati Kaltim, Targetkan Percepatan Penanganan Kasus
Kamis, 24 Juli 2025
Tak Beri Uang Tunai, Koperasi Merah Putih Samarinda Pilih Salurkan Bantuan Produktif
Rabu, 23 Juli 2025
Paket Seragam Sekolah di Samarinda Dikeluhkan Mahal, DPRD Akan Panggil Dinas Pendidikan
Rabu, 23 Juli 2025
Penyambutan Dandim 0912/Kubar Yang Baru Letkol Inf Doni Fransisco, Dilaksanakan Dengan Tradisi Khas Dayak
Rabu, 23 Juli 2025

Berita yang mungkin kamu sukai

Nasional

Jokowi Kembali Kantor di IKN, Sidang Kabinet Perdana hingga Peletakan Batu Pertama

2 Min Read
Festival Budaya Nutuk Beham di Kedang Ipil.
Advertorial

Festival Nutuk Beham 2025 Resmi Ditutup, Bupati Kukar Puji Peran Masyarakat Kedang Ipil

1 Min Read
Advertorial

Dishub Kutim Matangkan Perencanaan Jaringan Angkutan, Targetkan Pelayanan Prima

2 Min Read
Pemerintahan

Gratis! Pelatihan Migas yang Buka Peluang Kerja Baru

3 Min Read
Sekala.id

Afiliasi:

Logo SMSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna
Password

Lost your password?