Mahulu, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berhasil mencatat pencapaian yang cukup signifikan dalam evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan pengukuran indeks lain yang terkait dengan pengelolaan risiko dan efektivitas pengendalian korupsi. Namun demikian, capaian tersebut juga menggarisbawahi adanya ruang untuk perbaikan, terutama dalam dua indikator kunci.
Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi SPIP dan Indeks Tata Kelola yang digelar Kamis (20/2/2025), Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm.Kes., memaparkan secara rinci hasil evaluasi tahun 2024 yang dikeluarkan oleh BPKP. Menurutnya, Mahulu saat ini tercatat berada di Level 3 (Skor 3.037) untuk SPIP Terintegrasi dan Level 3 (Skor 3.000) untuk Kapabilitas APIP. Namun, untuk MRI (Skor 2.906) dan IEPK (Skor 2.838), Mahulu masih berada di Level 2.
“Ini adalah kemajuan yang harus kita syukuri, tetapi bukan alasan untuk berpuas diri. Kita masih harus bekerja keras agar MRI dan IEPK bisa menembus Level 3 dalam waktu dekat,” tegas Agustinus.
Hasil ini mengacu pada surat resmi dari Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP dengan Nomor PE.09.03/S-543/D3/04/2024 tertanggal 31 Desember 2024. Dokumen tersebut menetapkan hasil evaluasi maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP seluruh daerah di Indonesia.
Agustinus menambahkan bahwa capaian tersebut menunjukkan adanya sistem pengendalian yang cukup mapan, namun efektivitasnya perlu terus ditingkatkan. Ia mengajak seluruh OPD agar menjadikan hasil evaluasi ini sebagai dasar untuk menyusun rencana aksi perbaikan yang konkret.
“Ini bukan sekadar angka. Ini cermin dari kinerja birokrasi kita, dari akuntabilitas setiap rupiah anggaran yang kita kelola,” pungkasnya. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)