Kukar, Sekala.id – Pemerintah Desa Segihan mulai menunjukkan keseriusan dalam membenahi sektor pertanian. Tak lagi bergantung pada pola lama, mereka kini mengandalkan tenaga muda lewat program bertajuk petani milenial.
Pemerintah desa menggandeng 12 pemuda lokal untuk menggarap lahan pertanian dengan pendekatan modern. Fokus utama saat ini adalah budidaya jambu kristal dan perikanan sistem bioflok, teknologi ramah lingkungan yang memungkinkan pemeliharaan ikan dalam kantong plastik besar berisi air sirkulasi tertutup.
“Kami ingin pertanian tidak lagi mengandalkan cara konvensional. Pemuda harus memegang peran penting,” kata Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, saat ditemui pekan lalu.
Menurutnya, program ini tak sekadar wacana pelatihan. Pemerintah desa menyiapkan pendampingan penuh, termasuk pembiayaan, hingga sistem panen berkala tiap tiga sampai empat bulan. Konsep Satu Rumah Satu Bioplog digulirkan agar warga bisa turut serta secara langsung dari rumah masing-masing.
Untuk menopang langkah ini, Pemdes menggelontorkan dana sebesar Rp600 juta yang bersumber dari Dana Desa. Uang itu dialokasikan bagi pembangunan infrastruktur: irigasi, embung, jalan tani, dan drainase. Fasilitas dasar ini diharapkan dapat memangkas kesulitan petani dalam distribusi dan pengelolaan hasil panen.
“Kami benar-benar memprioritaskan infrastruktur. Ini kebutuhan mendesak kalau mau pertanian kita naik kelas,” ujar Hendra.
Pendekatan Segihan tidak berhenti di lahan. Lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pemdes juga mulai memainkan peran di sektor hilir. BUMDes berfungsi sebagai penampung sekaligus pengelola hasil panen. Sebanyak 20 persen Dana Desa disisihkan khusus untuk kebutuhan pupuk, bibit, dan logistik pertanian lainnya.
BUMDes Segihan saat ini mencatat Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp6 juta per tahun setelah dikurangi biaya operasional.
Sementara itu, program Satu Rumah Satu Pohon yang menargetkan penanaman jambu kristal dalam polybag mulai diuji coba di satu RT. Pemerintah desa menargetkan program ini akan diterapkan di 11 RT lainnya dalam waktu dekat.
Hendra optimistis, kombinasi antara generasi muda, dukungan dana, dan infrastruktur akan menjadi motor penggerak pertanian Segihan.
“Kami ingin membangun ekosistem pertanian berkelanjutan. Anak muda harus jadi aktor utama,” katanya. (Jor/El/ADV/Pemkab Kukar)