Samarinda, Sekala.id – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersiap memberangkatkan 2.586 jamaah haji reguler pada 2025. Dengan keberangkatan yang direncanakan mulai Mei mendatang, proses administrasi hingga pembinaan jamaah kini memasuki tahap akhir. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim memastikan segala persiapan berjalan sesuai jadwal.
Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumentasi Haji Reguler, Khaeruddin, mengungkapkan mayoritas calon jamaah telah menyerahkan paspor mereka melalui Kemenag di masing-masing kabupaten/kota. Penyelesaian administrasi menjadi prioritas utama sebelum memasuki tahapan berikutnya.
“Kami terus mendorong kabupaten/kota untuk segera menuntaskan pengumpulan paspor, agar tahapan selanjutnya dapat berjalan tanpa hambatan,” ujar Khaeruddin.
Kemenag Kaltim juga mengingatkan jamaah untuk mempersiapkan diri secara fisik. Aktivitas haji seperti tawaf, sa’i, dan melontar jumrah membutuhkan stamina prima. Oleh karena itu, calon jamaah dianjurkan untuk mulai rutin berolahraga, terutama berjalan kaki.
“Mulailah berjalan kaki setiap hari. Tingkatkan durasi dan intensitasnya seiring waktu,” tambah Khaeruddin.
Latihan sederhana ini dinilai efektif dalam membangun ketahanan tubuh, terutama untuk mereka yang belum terbiasa dengan aktivitas fisik berat.
Selain kesiapan fisik, calon jamaah akan mengikuti program manasik haji. Pembekalan ini mencakup tata cara ibadah, panduan teknis di tanah suci, hingga tips menjaga kesehatan selama perjalanan. Setiap kloter akan didukung oleh tim profesional, mulai dari pembimbing ibadah hingga tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat.
“Kami memastikan setiap kloter memiliki pendampingan yang optimal. Fokus kami adalah kenyamanan dan kesehatan jamaah,” tegasnya.
Dengan persiapan yang semakin matang, Kemenag Kaltim berharap pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar dan membawa pengalaman ibadah yang khusyuk bagi para jamaah. Tak hanya soal administrasi dan fisik, pendekatan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Bagi kami, keberangkatan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga spiritual. Kami ingin memastikan setiap langkah jamaah menuju Baitullah menjadi pengalaman yang bermakna,” tutup Khaeruddin. (Jor/El/Sekala)