Mahulu, Sekala.id – Pagi itu (22/11/2024), Balai Adat Kampung Ujoh Bilang dipenuhi semangat baru dari para pelaku usaha kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Mahakam Ulu. Di tengah suasana kearifan lokal, sebuah gebrakan modernisasi dimulai, sosialisasi Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Program ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah konkret Mahulu menuju transformasi digital di sektor industri.
Agustinus Teguh Santoso, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang hadir mewakili Bupati Mahulu, menggarisbawahi pentingnya SIINas dalam pidato pembukaannya.
“Di era digital ini, IKM harus lebih dari sekadar bertahan; mereka harus menjadi pemain yang kompetitif. SIINas adalah alat yang tidak hanya mempermudah pengelolaan data, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku usaha untuk tumbuh bersama ekosistem industri yang terintegrasi,” ujarnya dengan penuh optimisme.
SIINas hadir sebagai jawaban atas tantangan yang selama ini dihadapi IKM: sulitnya akses data yang akurat, komunikasi dengan pemerintah yang terhambat, hingga kebijakan yang kerap tidak tepat sasaran. Sistem ini tidak hanya mempermudah pendataan, tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk melaporkan kondisi mereka dengan transparan dan cepat.
“Dengan SIINas, kami memastikan data yang kami kumpulkan relevan, tepat waktu, dan akurat. Ini bukan hanya soal pengelolaan informasi, tetapi bagaimana data tersebut dapat mendorong kebijakan yang benar-benar berpihak pada penguatan IKM,” tambah Agustinus.
Yang menarik dari SIINas adalah kemampuannya menciptakan koneksi antara pemerintah dan pelaku usaha. Dalam sistem ini, laporan usaha tidak lagi menjadi tumpukan dokumen yang terabaikan, melainkan alat komunikasi yang strategis. Pemerintah dapat merespons lebih cepat, sementara pelaku usaha mendapat dukungan yang lebih tepat guna.
“Bayangkan, dari meja kerja Anda, laporan usaha Anda langsung terkoneksi dengan pemerintah. Tidak ada lagi proses berbelit atau waktu tunggu yang memakan energi,” ungkap Agustinus, mencoba menggambarkan bagaimana teknologi ini mengubah cara kerja selama ini.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber kompeten seperti Muhammad Fandi Saputra dari Disperindagkop Provinsi Kaltim, dan Triwiraswati Harti Utami dari DPMPTSP Mahulu. Mereka memberikan panduan teknis dan wawasan strategis tentang cara kerja SIINas.
Para pelaku usaha yang hadir terlihat antusias. Sebagian besar dari mereka mengaku baru memahami bahwa digitalisasi bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi usaha.
“Ini bukan hanya soal sistem, tetapi soal perubahan pola pikir. Kami ingin IKM Mahulu tidak hanya menjadi penonton dalam era digital, tetapi ikut bermain dan menang,” tandas Agustinus, penuh keyakinan.
Dengan dimulainya penggunaan SIINas, Mahulu menegaskan keseriusannya dalam mendorong transformasi digital, terutama di sektor industri. Langkah ini diharapkan menjadi titik awal revolusi industri kecil di wilayah tersebut.
Pelaku usaha kini punya senjata baru untuk bersaing, sementara pemerintah memiliki alat untuk membangun kebijakan yang lebih transparan dan tepat sasaran. Jika dijalankan dengan konsisten, SIINas dapat menjadi batu loncatan menuju kemajuan IKM yang lebih modern dan tangguh.
“Transformasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang kemauan kita untuk berubah. Mahulu siap untuk itu,” tutup Agustinus, menyuntikkan semangat bagi seluruh peserta yang hadir. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)