Kutim, Sekala.id – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Timur (KPU Kutim) kembali menghadirkan momentum penting bagi para kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kutim. Debat kedua pasangan calon (paslon) akan digelar pada Selasa (19/11/2024), di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda. Berlangsung selama dua jam mulai pukul 15.00 WITA, acara ini tak hanya disiarkan langsung oleh Kompas TV, tetapi juga melalui kanal YouTube KPU Kutim, memastikan masyarakat dapat mengikuti jalannya debat dengan mudah.
Ketua KPU Kutim, Siti Akhlis Muafin, menyebut bahwa debat kedua ini tetap mempertahankan format dari debat pertama, namun dengan durasi yang lebih singkat.
“Kami memastikan tata tertib tetap berlaku, termasuk pengaturan untuk paslon dan pendukung demi menjaga suasana kondusif,” ungkapnya.
Debat kedua ini mengusung tema besar “Optimalisasi Sumber Daya Non-Tambang Menuju Kutai Timur Makmur dan Merata”. Sebuah tema yang relevan mengingat Kutai Timur selama ini dikenal dengan sektor tambang yang dominan. Kini, para kandidat dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana mengoptimalkan potensi lain yang ada di daerah ini.
Kepala Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kutim, Abdul Manab, menjelaskan bahwa tema besar ini akan dikupas melalui empat subtema utama: infrastruktur dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif, lingkungan hidup, serta isu disabilitas dan perlindungan anak.
“Debat ini adalah panggung bagi para paslon untuk menjabarkan solusi nyata dalam membangun Kutim yang lebih inklusif dan merata tanpa harus bergantung sepenuhnya pada sektor tambang,” kata Abdul Manab.
Berbeda dengan debat pertama yang membatasi kehadiran 75 pendukung per paslon, kali ini setiap kandidat diberikan kuota hingga 100 orang untuk mendampingi mereka di lokasi debat. Penambahan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pendukung sekaligus memperkuat hubungan emosional antara kandidat dan masyarakat.
Tak hanya itu, keenam segmen debat dirancang untuk menggali lebih dalam pemikiran, visi, dan strategi masing-masing kandidat. Dengan durasi yang terbatas, setiap paslon dituntut untuk lebih tajam dan fokus dalam memaparkan gagasan mereka.
Debat kedua ini bukan sekadar panggung kompetisi, melainkan ajang bagi masyarakat untuk menilai dan menentukan pilihan. Ini adalah momen krusial bagi para kandidat untuk menunjukkan bahwa mereka tak hanya mampu berbicara, tetapi juga membawa visi yang realistis untuk memajukan Kutim melalui optimalisasi sumber daya non-tambang. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Kutim)