Samarinda, Sekala.id – Isran Noor dan Hadi Mulyadi menguatkan diri mengajukan diri sebagai kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dengan mengembalikan formulir pendaftaran ke DPW PKS Kaltim, Selasa (21/5/2024). Pasangan petahana tersebut menambah hangat dinamika politik menjelang Pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung pada 27 November.
Dedi Kurniadi, Ketua DPW PKS Kaltim, menyoroti kemungkinan PKS kembali mendukung Isran-Hadi. Dia menegaskan bahwa setiap kandidat memiliki peluang yang sama, yang akan ditentukan berdasarkan evaluasi data dari wawancara dan pengajuan formal.
“Kami hari ini menyambut tamu yang berkeinginan mendapat dukungan dari PKS Kalimantan Timur untuk maju sebagai calon Gubernur periode 2024-2029, yaitu Isran Noor dan Hadi Mulyadi, pasangan petahana,” ujar Dedi Kurniadi.
Mengenai evaluasi, Dedi mengungkapkan bahwa Isran Noor telah menghadapi tantangan dalam perjalanannya dari pencalonan hingga pembentukan IKN, terutama dalam hal pendanaan. Namun, Dedi menekankan bahwa proyek IKN tidak harus diprioritaskan berlebihan, dan pembangunan infrastruktur harus memiliki target yang realistis tanpa mengabaikan prioritas lain.
Dalam simulasi PKS, Dedi Kurniadi menekankan pentingnya keberadaan PKS di Balikpapan dan Samarinda, dengan enam kursi di Balikpapan dan lima di Samarinda. Dia menambahkan bahwa konstituen PKS tersebar di berbagai daerah, namun fokus utama adalah di Samarinda dan Balikpapan.
Dedi juga menetapkan target PKS untuk memenangkan posisi Ketua DPRD dengan meraih 10 kursi, yang akan menempatkan partai tersebut di antara tiga besar. Ini memerlukan strategi untuk merebut kursi dari partai lain, dengan fokus pada empat wilayah, yakni Bontang, Samarinda, Kutai Timur, dan Berau.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga menyatakan dukungan PKS terhadap proyek IKN, menekankan pendekatan dalam pengembangannya dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia.
Terkait seleksi kandidat, Dedi menegaskan bahwa PKS melakukan evaluasi objektif terhadap setiap calon berdasarkan data yang disampaikan, tanpa instruksi langsung dari pusat. “Hasil survei ekstensif Isran Noor yang dilakukan oleh tujuh lembaga survei juga menjadi pertimbangan,” tambahnya.
Menghadapi anggota partai yang memilih keluar dari PKS, Dedi Kurniadi mengambil sikap pragmatis, mengakui keputusan mereka dan menegaskan bahwa PKS tidak akan menghalangi kepergian mereka, tetap fokus pada persaingan dan strategi untuk pemilihan yang akan datang.
PKS Kalimantan Timur berkomitmen untuk evaluasi yang adil terhadap semua kandidat, dengan menekankan kesempatan yang sama dan pengambilan keputusan berbasis data. Prioritas partai adalah mempertahankan wilayah kuat, memajukan pembangunan infrastruktur yang pragmatis, dan mempertahankan posisi kompetitif dalam pemilu. (Kal/El/Sekala)