Samarinda, Sekala.id– Keceriaan masa kanak-kanak, Melati (nama samaran), bocah berusia lima tahun di Samarinda, kini sirna. Ia menjadi korban pencabulan oleh anak pengasuh yang seharusnya menjaga dan merawatnya.
Kisah pilu ini bermula pada September 2023, saat sang ibu yang bekerja terpaksa menitipkan Melati kepada seorang pengasuh. Awalnya, Melati diasuh di rumah sang ibu. Namun, pada Oktober 2023, sang pengasuh meyakinkan ibu Melati untuk memindahkan pengasuhan ke rumahnya.
Sang ibu yang awalnya sempat melontarkan keberatan akhirnya luluh usai diyakinkan si pengasuh. Melati pun berpindah tempat pengasuhan. Namun, di balik tembok rumah sang pengasuh, Melati malah harus mengalami kenyataan pahit.
Pada Februari 2024, Melati demam saat diantar ke rumah ibunya. Di tengah kekhawatiran, ibu melati membawa buah hatinya ke seorang tukang urut anak. Nah, saat diterapi tukang urut inilah Melati dengan polos menceritakan pengalaman pahit.
Rina Zainun, Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim, mengungkapkan, Bocah ini mengaku telah diperlakukan tidak senonoh oleh anak pengasuh, yang usianya masih 15 tahun. Tentu kabar ini membuat sedih sekaligus berang ibu korban.
“Terduga pelaku menggunakan jarinya, sehingga membuat korban saat ini masih kesakitan dan ketakutan,” tuturnya.
Sang ibu yang tak terima dengan perlakuan bejat tersebut langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat. Melati pun menjalani visum untuk mendapatkan bukti medis.
“Menurut pengakuan dokter, ada luka dibagian dalam sang korban. Saat ini, pihak kami akan berusaha mencari informasi lebih lanjut dari sang ibu, dan pihak terkait lainnya,” tuturnya. (Ya/El/Sekala)