Samarinda, Sekala.id – Di tengah kemeriahan bulan Ramadan, tradisi membangunkan sahur selalu menjadi momen istimewa. Namun, di Samarinda, Kalimantan Timur, tradisi ini diwarnai dengan kemunculan konvoi pemuda yang menggunakan musik DJ remix untuk membangunkan sahur.
Sekelompok pemuda, berjumlah sekitar belasan orang, menggemparkan suasana sahur dengan speaker besar yang mengalunkan musik DJ dengan volume tinggi. Mereka berparade di atas truk pikap, diikuti oleh rombongan motor yang berkonvoi.
Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan insiden ini berlangsung di kawasan Jalan Jelawat, Samarinda. Warganet yang melihat video tersebut bereaksi beragam.
Sebagian merasa marah karena perilaku tersebut dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai Ramadan yang penuh ketenangan dan kekhusyukan.
“Bulan Ramadan ini bulan suci, bukan waktunya untuk hura-hura dengan musik yang tidak senonoh,” komentar seorang warganet.
Sementara itu, warganet lain menyayangkan sikap pemuda yang tidak memikirkan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.
“Itu sangat berbahaya! Bagaimana kalau mereka terjatuh dari truk? Atau mereka membuat kecelakaan karena ulah mereka?” tulis warganet lainnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo, menyatakan bahwa perilaku tersebut melanggar aturan lalu lintas dan membahayakan keselamatan.
“Pengemudi yang tiba-tiba menginjak pedal gas dapat menyebabkan kecelakaan fatal, dengan pemuda-pemudi yang berjoget bisa terlempar keluar,” ungkapnya pada Jumat (15/3/2024).
Gulo juga menginformasikan bahwa pihaknya sedang mencari truk pikap yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Kami akan memberikan sanksi tegas berupa denda dan penahanan kendaraan, untuk memberikan efek jera,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gulo mengajak warga Samarinda untuk merayakan bulan Ramadan dengan cara yang lebih positif.
“Marilah kita isi bulan suci ini dengan aktivitas yang memperkaya rohani, bukan dengan perayaan yang bertentangan dengan nilai-nilai Ramadan,” tutupnya. (Ya/El/Sekala)