Kukar, Sekala.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) mencatatkan sejarah baru dengan meraih 18 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Kemenangan ini tidak lepas dari faktor figur yang kuat dari Edi Damansyah dan Rendi Solihin, yang menjabat sebagai Ketua dan Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kukar, sekaligus Bupati dan Wakil Bupati Kukar.
Salah satu caleg muda PDI Perjuangan yang berhasil lolos ke DPRD Kukar, Rahmat Dermawan, mengungkapkan bahwa peran besar Edi-Rendi sangat membantu para caleg untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Ia mencontohkan program-program kerakyataan yang diluncurkan Edi-Rendi, seperti bantuan modal usaha, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, dan lain-lain, yang bermanfaat besar untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya melihat antusias kepemimpinan Edi-Rendi yang begitu besar, terutama di dapil saya (dapil 4). Program Edi-Rendi tepat sasaran dan tepat guna, sehingga para caleg yang ikut pendampingan juga terkena imbasnya. Program kerakyatan banyak dirasakan, pembangunan infrastruktur juga meningkat drastis, sehingga kami para caleg tidak mengalami kesulitan,” jelas Rahmat kepada awak media, Kamis (22/2/2024).
Rahmat mengaku bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari PDI Perjuangan, yang merupakan partai wong cilik. Ia berjanji akan mengemban amanah rakyat dengan baik dan menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran secara optimal. Ia juga berharap PDI Perjuangan bisa terus mempertahankan kinerja dan prestasinya di Kukar.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Jumansyah menilai, kemenangan PDI Perjuangan di Kukar tidak hanya karena faktor Edi-Rendi, tetapi juga karena cakapnya pembibitan kader yang dilakukan partai. Menurutnya, PDI Perjuangan memiliki basis akar rumput yang kuat dan strategi filterisasi terhadap figurisasi kader di Pemilu yang terbilang sangat baik.
“Mereka melihat apabila caleg itu menarik, maka mereka akan memilihnya. Dan PDI Perjuangan ini memiliki basis akar rumput yang kuat. Masing-masing caleg yang maju selalu tepat menyesuaikan karakteristik wilayah. Baik itu berasal dari kelompok tertentu, seperti nelayan, petani ataupun buruh. Mereka memiliki satu karakteristik yang sama, yakni sosok pekerja keras,” terang Jumansyah.
Jumansyah juga menambahkan, terdapat sebelas kader Partai Golongan Karya (Golkar) di Kukar, baik itu petahana maupun tidak yang menyeberang ke PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 ini. Kesebelas caleg ini dipastikan mendapat banyak suara sebagai modal kemenangan mereka. Hal ini menurut Jumansyah, kembali membuktikan bahwa sosok pimpinan partai yang juga pimpinan daerah bukanlah kunci kemenangan. Melainkan keberhasilan pembibitan caleg, mulai dari seleksi hingga proper test.
“Jadi saya pikir kemenangan PDI di Kukar itu karena ketepatan partai, murni figuritas caleg yang mendominasi. Karena pemilih kita pada umumnya sampai hari ini agak abu-abu kalau bicara ideologi partai, yang jelas figuritas,” pungkasnya. (Jor/El/Sekala)