Samarinda, Sekala.id – Di Jalan Tridarma, RT 27, Kelurahan Makroman, Samarinda, petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Mereka harus memiliki kartu khusus untuk membelinya, tapi banyak yang belum tahu caranya. Padahal, pupuk sangat penting bagi hasil panen mereka.
Ananda Emira Moeis, anggota Komisi IV DPRD Kaltim dari Fraksi PDI Perjuangan, mendatangi lokasi tersebut pada Minggu (28/10/2023). Ia ingin mendengar langsung aspirasi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat di sana.
“Saya tanya kenapa, rupanya sekarang itu beli pupuk harus pakai kartu,” kata Ananda saat diwawancara Selasa (31/10/2023).
Namun, tidak semua petani memiliki kartu ini. Sebagian besar petani di Makroman mengaku belum terdaftar sebagai penerima subsidi. Mereka juga tidak tahu bagaimana cara mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu tersebut.
Ananda merasa prihatin dengan kondisi ini. Ia mengatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih memperhatikan nasib petani, yang merupakan tulang punggung sektor pertanian. Tanpa pupuk, hasil panen mereka akan menurun drastis.
“Kalau begini terus, produksi pertanian kita akan terganggu. Ini kan berdampak pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” tuturnya.
Untuk itu, ia mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, dengan menyederhanakan prosedur pendaftaran kartu tersebut. Caranya dengan memberikan sosialisasi dan bimbingan kepada petani.
“Dengan cara ini, kita bisa menghilangkan hambatan soal birokrasi rumit yang dialami petani dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Jor/El/ADV/DPRD Kaltim)