Tenggarong, Sekala.id – Kecelakaan air (laka air) di sungai Mahakam, Kutai Kartanegara (Kukar) semakin sering terjadi. Dua kasus laka air baru saja menelan korban jiwa di Desa Separi dan Kelurahan Sangasanga Muara. Penyebabnya, mesin kapal rusak.
Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin merasa prihatin dengan kondisi ini. Ia memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar untuk membuat standar keselamatan pelayaran. Salah satunya, dengan menyediakan pelampung bagi masyarakat yang naik kapal.
“Kita minta Dishub Kukar anggarkan bantuan pelampung untuk warga yang pakai transportasi sungai,” ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Kepala Dishub Kukar Junaidi mengaku sudah mengalokasikan anggaran untuk membeli 500 unit pelampung. Pelampung itu akan dibagikan kepada pengelola transportasi sungai dan wisata air di Kukar. Anggarannya berasal dari APBD perubahan 2023.
“Kita harap ada juga bantuan pelampung dari pihak lain, seperti swasta, provinsi, atau kementrian,” kata Junaidi.
Menurut Junaidi, kewenangan keamanan dan keselamatan pelayaran sebenarnya ada di Kementerian Perhubungan RI. Dishub Kukar hanya bisa mengawasi transportasi sungai antar desa. Dishub juga sudah memasang imbauan keselamatan di dermaga-dermaga.
“Kami juga sudah mendata warga yang punya usaha pelayaran rakyat. Kami fasilitasi mereka untuk dapat sertifikat kapal dari BPTD,” jelasnya.
Junaidi berharap, pengusaha pelayaran rakyat bisa memperhatikan keamanan dan keselamatan penumpang. Warga yang naik kapal juga harus hati-hati dan melihat kelayakan kapal sebelum menyeberang. (Mar/Mul/Sekala)